Pontianak (Suara Landak) – Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak musibah kebakaran di Gang Sa’aman, Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Sabtu (20/12/2025). Penyerahan bantuan ini menjadi bentuk kehadiran dan kepedulian Pemerintah Kota Pontianak terhadap warganya yang tertimpa musibah.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyerahkan bantuan darurat kepada warga korban kebakaran di Gang Sa’aman. SUARALANDAK/SK
Sebelumnya, kebakaran menghanguskan satu unit rumah warga di Gang Sa’aman, Jalan Teuku Umar, sekitar pukul 18.10 WIB, Jumat (19/12/2025). Api dengan cepat melalap bangunan rumah yang sebagian besar terbuat dari material kayu.
Bahasan menyampaikan, meskipun Wali Kota Pontianak tengah menjalankan tugas dinas di luar daerah, pemerintah kota tetap berkomitmen hadir langsung di tengah masyarakat saat terjadi musibah, guna memastikan kondisi warga serta penanganan di lapangan berjalan dengan baik.
“Setiap terjadi musibah kebakaran maupun bencana lainnya, Pemerintah Kota Pontianak akan turun langsung untuk melihat kondisi warga dan memastikan penanganan yang diperlukan,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Wali Kota didampingi Dinas Sosial serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak. Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan dasar, di antaranya beras, tabung gas, peralatan dapur, kasur, pakaian, serta perlengkapan lainnya guna meringankan beban korban.
Selain bantuan logistik, Pemerintah Kota Pontianak juga menyerahkan dokumen kependudukan kepada keluarga korban, berupa Kartu Keluarga (KK) dan KTP elektronik.
“Kami berharap keluarga korban diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini,” ucap Bahasan.
Ia menambahkan, pemerintah daerah akan menyalurkan bantuan lanjutan sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk bantuan material bangunan melalui dinas terkait. Pemkot juga membuka ruang koordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pontianak apabila diperlukan, menyesuaikan dengan kebutuhan warga di lapangan.
“Perhatian khusus kita berikan kepada korban lanjut usia. Dinas Sosial akan melakukan pendampingan dan pendataan agar para lansia mendapatkan bantuan serta program perlindungan sosial yang sesuai,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota turut mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap instalasi listrik, khususnya pada rumah-rumah tua yang berada di kawasan permukiman padat. Ia mengimbau masyarakat segera melaporkan apabila menemukan instalasi atau sambungan listrik yang berpotensi membahayakan.
“Kita siap berkoordinasi dengan PLN sebagai instansi terkait untuk menindaklanjuti laporan masyarakat demi mencegah terjadinya musibah serupa,” tuturnya.
Salah seorang korban kebakaran, Rasunah (85), menceritakan detik-detik terjadinya peristiwa tersebut. Ia mengungkapkan kebakaran terjadi saat waktu salat Magrib, ketika seluruh penghuni rumah tengah melaksanakan ibadah.
“Waktu itu semua sedang salat. Anak saya yang di lantai bawah selesai salat lalu naik ke loteng. Tiba-tiba ada potongan kayu jatuh dan api sudah menyala serta cepat menjalar,” kisahnya.
Melihat api membesar, anak Rasunah segera turun dan menyelamatkan diri ke luar rumah. Rasunah yang berada di lantai bawah mengaku melihat cahaya api sudah sangat terang dan membesar dengan cepat.
“Saya berusaha membuka pintu dan keluar. Warga ramai membantu, ada yang mendorong saya sambil berteriak menyuruh cepat keluar,” katanya.
Ia menduga api berasal dari korsleting listrik. Kondisi instalasi yang bersekat-sekat serta material rumah dari kayu dan triplek membuat api cepat membakar seluruh bagian bangunan, termasuk atap.
Rasunah mengaku sangat terbantu oleh kepedulian warga sekitar yang sigap memberikan pertolongan. Bahkan, seorang warga yang hendak ke surau menggunakan kursi roda turut membantu mengenali anaknya dan mengevakuasi dirinya keluar rumah.
“Saya dibantu warga sampai ke depan rumah. Saya duduk di sana sampai malam,” ujarnya.
Dalam musibah tersebut, lima orang penghuni rumah berhasil selamat, namun seluruh harta benda tidak sempat diselamatkan.
“Kami berlima selamat, tapi tidak ada barang yang bisa diselamatkan. Baju, uang, semuanya habis terbakar,” lirih Rasunah.
Ia bersyukur kebakaran tidak meluas ke rumah warga lainnya karena saat kejadian tidak disertai angin kencang.
“Untungnya angin tidak terlalu kuat. Kalau angin kencang, mungkin apinya akan lebih parah karena bagian belakang rumah memang rawan,” pungkasnya.[SK]