|

Streaming Radio Suara Landak

Korban Tenggelam di Sungai Kapuas Ditemukan Meninggal, Operasi SAR Resmi Ditutup

Tim SAR gabungan berhasil menemukan seorang pria bernama Nicola Rafigi Armando (25) yang sebelumnya dilaporkan tenggelam di Sungai Kapuas, tepatnya di Desa Sayu, Kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau,SUARALANDAK/SK
Pontianak (Suara Landak) – Tim SAR gabungan berhasil menemukan seorang pria bernama Nicola Rafigi Armando (25) yang sebelumnya dilaporkan tenggelam di Sungai Kapuas, tepatnya di Desa Sayu, Kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Pontianak, I Made Junetra, mengatakan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu pagi (25/12/2025) setelah dilakukan pencarian intensif selama dua hari.

“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tadi pagi setelah dilakukan pencarian intensif selama dua hari,” ujar I Made Junetra di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, peristiwa tersebut bermula pada Minggu (22/12/2025) saat kapal TB Tanjung Bahari 31 hendak melakukan penambatan tali ke darat. Pada saat itu, korban turun menggunakan perahu servis untuk membantu proses penambatan.

“Namun saat berada di perahu servis, korban terpeleset dan terjatuh ke Sungai Kapuas,” jelasnya.

Awak kapal sempat berupaya memberikan pertolongan dengan melemparkan ring buoy ke arah korban. Namun derasnya arus Sungai Kapuas membuat korban tidak dapat meraih alat keselamatan tersebut dan akhirnya terbawa arus.

“Upaya pertolongan sudah dilakukan, tetapi karena arus sungai sangat deras, korban tidak bisa menggapai ring buoy dan akhirnya tenggelam,” tuturnya.

Setelah kejadian tersebut, para anak buah kapal (ABK) TB Tanjung Bahari 31 melakukan pencarian awal secara mandiri. Karena korban belum ditemukan, pihak kapal kemudian melaporkan kejadian tersebut dan meminta bantuan Basarnas.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Kansar Pontianak mengerahkan Tim Rescue ke lokasi kejadian pada Selasa (23/12/2025) pukul 05.47 WIB untuk melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan.

Dalam operasi SAR, Basarnas mengerahkan sejumlah alat utama dan peralatan SAR (Alut dan Palsar), antara lain satu unit R-Car D-Max, satu set rubber boat, serta perlengkapan evakuasi, medis, navigasi, komunikasi, dan peralatan SAR air lainnya.

Setelah pencarian dilakukan selama dua hari, korban akhirnya ditemukan pada Rabu pagi pukul 08.40 WIB.

“Korban ditemukan mengapung di permukaan air dalam kondisi meninggal dunia sekitar 8,47 nautical mile ke arah hilir dari lokasi kejadian awal,” ungkap I Made Junetra.

Selanjutnya, korban dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan diserahterimakan kepada pihak Owner TB Tanjung Bahari 31 untuk penanganan lebih lanjut. Dengan ditemukannya korban, operasi SAR secara resmi dinyatakan selesai dan seluruh unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini