 |
| Kondisi banjir yang melanda di kawasan Pontianak Barat.SUARALANDAK/SK |
Pontianak (Suara Landak) – Kawasan permukiman warga di tepian Sungai Kapuas kembali menjadi langganan banjir rob. Dalam empat hari terakhir, air pasang mulai masuk ke rumah warga sejak sekitar pukul 06.00 WIB dan baru surut menjelang siang hari, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat.
Rahie, warga Gang Jeruju Tiga, Kecamatan Pontianak Barat, mengatakan ketinggian banjir rob kali ini tergolong lebih besar dibandingkan hari-hari sebelumnya. Genangan air bahkan mencapai ke dalam rumah sejak pagi hari.
“Pagi sudah masuk airnya, jadi saya harus selalu siaga menyelamatkan barang-barang seperti kipas angin, mesin cuci, dan perabot lainnya,” ujar Rahie, Senin (8/12/2025) pagi.
Ia menuturkan, banjir kali ini tidak hanya merendam bagian dalam rumah, tetapi juga meluas hingga ke depan gang permukiman. Dalam kondisi tersebut, Rahie memilih tetap bertahan di rumah sambil menjaga dan menyelamatkan harta benda semampunya.
“Kalau memang makin parah, saya akan mengungsi. Kalau seperti sekarang masih bisa ditempati, saya berjaga di rumah,” jelasnya.
Sementara itu, Fery, warga lainnya, menyebut banjir rob sudah menjadi fenomena rutin yang kerap dialami masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Ia juga menyoroti banyaknya sampah yang terbawa arus banjir dan berserakan di lingkungan permukiman.
“Banjir ini memang sudah langganan. Tapi yang memprihatinkan, banyak sampah ikut terbawa dan bertebaran di depan rumah,” tuturnya.
Fery berharap kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama tidak membuang sampah ke sungai, terus ditingkatkan. Selain itu, ia juga meminta perhatian pemerintah untuk melakukan upaya normalisasi sungai guna menampung debit air yang kerap meningkat, khususnya pada periode akhir dan awal tahun.
“Semoga ada penanganan serius, supaya banjir seperti ini bisa berkurang dan tidak terus berulang setiap tahun,” harapnya.[SK]
