Kubu Raya (Suara Landak) – Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, menegaskan pentingnya peran ibu dalam menciptakan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Pernyataan ini disampaikan saat memberi sambutan pada Seminar “Anak Sehat Ibu Bahagia” yang digelar oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Kalbar di Hotel Alimoer, Kubu Raya, Rabu (18/12/2024).
Windy menyoroti bahwa pada tahun 2045 Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang harus dimanfaatkan secara optimal. Generasi yang lahir saat ini akan menjadi pilar utama Indonesia di masa depan.
“Kita harus mencetak generasi yang unggul, sehat, dan cerdas untuk menghadapi persaingan global di 2045. Anak-anak Kalimantan Barat harus bebas dari stunting, karena ini adalah langkah awal menuju sumber daya manusia berkualitas,” ujar Windy.
Dalam sambutannya, Windy menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak 1000 hari pertama kehidupan, dimulai dari masa pranikah hingga kehamilan.
“Remaja putri harus dipersiapkan dengan tubuh yang sehat dan pengetahuan gizi yang cukup. Asupan makanan bergizi selama kehamilan sangat penting untuk memastikan janin lahir sehat dan bebas stunting,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi tentang gizi bagi ibu hamil dan ibu dengan anak berisiko stunting, termasuk memperkenalkan tiga komponen utama gizi: karbohidrat, protein hewani, dan lemak.
“Saya bersama Bapak Pj Gubernur telah turun langsung ke posyandu di berbagai daerah untuk memberikan edukasi hingga praktik memasak makanan bergizi,” tambah Windy.
Percepatan penurunan angka stunting di Kalimantan Barat mendapat apresiasi dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming. Kalbar dinobatkan sebagai provinsi dengan penurunan angka stunting tercepat kedua se-Indonesia.
“Saat ini angka stunting di Kalbar berada di 20,6 persen. Namun perjuangan belum selesai. Target kita pada akhir 2024 adalah 14 persen, dan ini membutuhkan dukungan penuh dari ibu-ibu di Kalbar,” ungkap Windy.
Selain stunting, Windy juga mengajak seluruh perempuan di Kalbar untuk aktif berkontribusi dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem yang kini berada di angka 0,54 persen.
“Organisasi perempuan harus bergerak bersama untuk membantu pemerintah memecahkan permasalahan nasional. Selain stunting, kemiskinan ekstrem adalah tantangan besar yang harus kita atasi bersama,” tegasnya.
Usai memberikan sambutan, Windy didampingi para narasumber menyerahkan bantuan makanan bergizi kepada keluarga berisiko stunting. Langkah ini menjadi simbol komitmen bersama untuk mewujudkan generasi emas yang sehat dan berkualitas.
Windy menutup dengan optimisme bahwa peran ibu dan perempuan akan menjadi pondasi kokoh menuju Indonesia Emas 2045.
“Mari kita jadikan momentum ini untuk terus memperkuat peran perempuan dalam membangun generasi masa depan yang unggul, demi Kalimantan Barat dan Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.[SK]