|

Streaming Radio Suara Landak

Relawan Lindungi Hutan Landak Berharap Kampanye ‘Paret Berseh, Paret Cantek’ Berdampak di Daerah lain

Hernandes Tino

Landak
(Suara Landak) - Pengurus Devisi Hukum Relawan Lindungi Hutan Landak, Hernandes Tino Raut mengatakan, terlaksananya kegiatan yang bertema “Paret Berseh, Paret Cantek” dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Pontianak ke 250, Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1 Pontianak beberapa kegiatan menarik di Kota Pontianak dikenal dengan Kota Seribu Paret, oleh karena itu BWS Kalimantan 1 Pontianak selalu berupaya untuk menjaga keberlanjutan paret-Paret di kota Pontianak. 

“Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 22-24 Oktober 2021 ini dibuka langsung oleh kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1 Pontianak diikuti oleh 60 komunitas peduli lingkungan, peduli sungai serta perwakilan organisasi   mahasiswa se Kalbar,” ungkapnya.

Adapun kegiatan tersebut adalah susur dan membersihkan Paret, penanaman pohon, donor darah, Talkshow, sepeda air, hingga lounching lagu “Paret Berseh, Paret Cantek” selain itu juga ada panggung hiburan dan permainan rakyat.

“Dengan semangat kampanye “Paret Berseh, Paret Cantek” di dalam rangkaian acara HUT Kota Pontianak yang ke 250 tentu ini tugas kita bersama untuk memelihara parit dan sungai di daerah masing masing karena sungai Kapuas saling terhubung dengan sumber perairan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya,” paparnya.

Sebagai pemuda yang produktif tentu jangan pasif untuk lingkungan dan sungai di sekitar engan berorientasi bersama pemkot Pontianak mengatasi masalah. 

“Optimalisasi dan integrasi sistem drainase sesuai masterplan drainase kota Pontianak. Meningkatkan pemerintahan normalisasi saluran primer dan sekunder. Menata kembali saluran drainase kota. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memelihara saluran yang ada,” urainya.

Sejauh ini terlihat Pemerintah Kota Pontianak serius mengelola parit. Sudah saatnya daerah diluar kota Pontianak menjadikan parit atau sungai sebagai salah satu agenda prioritas, termasuk persoalan kualitas air parit atau sungai yang kian mengkhawatirkan. 

“Buruknya kualitas air merupakan indikator parit belum dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah. Dengan pengelolaan parit dan sungai dengan optimalisasi Semangat gotong royong masyarakat berarti juga mengelola ekosistem, habitat dan sub item lainnya,”pungkasnya. (rls)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini