-->
    |

Streaming Radio Suara Landak

Paduan Suara Komunitas Bantu Pererat Hubungan Masyarakat

With One Voice Mirrabooka Choir. (Foto: Facebook/With One Voice Mirrabooka Choir)

Suara Landak
- Dilansir dari VOA, sebuah paduan suara komunitas di pinggiran kota Perth, Australia, bukan hanya membuat warga berkumpul untuk bernyanyi bersama. Kegiatan ini juga membantu mengatasi keterasingan dan membina keeratan hubungan di salah satu daerah yang paling beragam latar belakang budaya penduduknya. Pelatih mereka adalah seorang produser dan penulis skenario Hollywood. 

Setiap pekan, suara nyanyian memenuhi jalan Mirrabooka. Siapapun dapat bergabung dengan paduan suara tersebut. Salah seorang penyelenggara paduan suara tersebut, Virginia Aden, mengatakan, "Saya pikir menyanyi dan musik merupakan bahasa universal, kita tidak perlu tahu bahasa Inggris untuk mengikuti kegiatan ini di sini. Dan itulah apa yang kami lakukan, ketika kami mengundang siapapun dan kemana pun kami pergi, kami persilakan semua keyakinan, semua budaya, semua agama, usia, dan kemampuan.”

“With One Voice Mirrabooka” dibentuk sebagai cara membantu orang-orang di dalam daerah yang memiliki latar belakang budaya beragam itu untuk mengatasi perasaan keterasingan.

Honey Forbes, salah seorang anggota paduan suara itu mengenang kehadiran pertamanya dalam kegiatan tersebut. Ia mengatakan, "Sewaktu pertama kali saya berada di sana, saya seperti ‘ah, apa yang saya lakukan? Saya kan tidak kenal seorang pun!’ Jadi saya seperti menempel saja pada ibu. Tetapi semua orang benar-benar menerima, dan sekarang saya merasa saya bagian dari kelompok ini.”

Paduan suara ini dipimpin oleh Martin Meader. Ia adalah salah seorang penulis skenario "Paradise Road". Film keluaran tahun 1997 ini menceritakan kisah para tawanan perang yang bernyanyi untuk mengisi waktu mereka semasa ditawan di kamp-kamp. Sejak itu ia aktif melatih berbagai paduan suara.

Produser film Hollywood dan juga direktur musik ini mengemukakan, “Banyak orang berpikir mereka tidak dapat bernyanyi. Mereka diberitahu guru, teman dan keluarga mereka bahwa mereka tidak dapat menyanyi.”

Usai berlatih, tibalah waktunya untuk makan bersama. Seorang anggota paduan suara, Florence Ong, mengatakan, "Mereka suka sekali lumpia saya. Mereka selalu bilang sayalah si ratu lumpia.”

Seorang anggota paduan suara lainnya, Pauline Richards, menambahkan, "Ini mempersatukan orang-orang. Bukannya sekadar datang dan bernyanyi lalu bergegas pulang, kami makan-makan dan kemudian berbicara satu sama lain.”

Aden memimpin kelompok layanan kemasyarakatan Mirrabooka dan mengatakan paduan suara itu menciptakan lingkungan dan suasana yang mendorong para anggota untuk meminta dan memberi bantuan.

"Lihatlah pada isu-isu kesehatan mental, dan pikirkan untuk apa kita mendapatkan dana, apa yang dapat dan tidak dapat kita lakukan menurut pendanaan kita, menurut kriteria kita, maka terlihat ada banyak kesenjangan,” jelas Virginia Aden.

Bagi Meader, kegiatan ini sebenarnya untuk meruntuhkan berbagai penghalang. “Orang-orang memiliki semua pagar ini di sekitar mereka sekarang, mereka bahkan tidak tahu siapa yang tinggal di sebelah mereka. Jadi paduan suara cenderung membuat komunitas sedikit terbuka.”

Sumber : VOA

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini