|

Streaming Radio Suara Landak

Gubernur Ria Norsan Buka Dialog FKDM Kalbar, Tegaskan Kewaspadaan Dini Fondasi Harmoni Sosial

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan secara resmi membuka Dialog Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Kalbar yang berlangsung di Hotel Mercure Pontianak, Selasa, (23/12/2025).SUARALANDAK/SK
Pontianak (Suara Landak) – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, secara resmi membuka Dialog Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Kalimantan Barat yang digelar di Hotel Mercure Pontianak, Selasa (23/12/2025).

Dalam arahannya, Gubernur menegaskan bahwa kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, FKDM, Polda Kalbar, serta Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalbar merupakan fondasi mutlak dalam menjaga harmoni sosial dan stabilitas daerah.

Ria Norsan menekankan bahwa kewaspadaan dini harus dipahami sebagai investasi sosial yang bersifat proaktif dalam mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Kondusifitas wilayah adalah kunci utama agar roda pertumbuhan dapat berjalan secara optimal bagi seluruh masyarakat,” tegasnya.

Ia mengingatkan, tanpa kemampuan mendeteksi secara cepat dinamika yang berkembang di akar rumput, berbagai program pembangunan—baik di bidang infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan—akan sulit mencapai sasaran secara efektif.

Menyoroti tantangan daerah yang semakin kompleks, Gubernur menambahkan bahwa keselarasan antara kebijakan pemerintah dan kepekaan terhadap kondisi lapangan tidak dapat ditawar lagi.

“Kita meyakini bahwa potensi besar Kalimantan Barat, mulai dari kekayaan alam hingga keragaman budaya, hanya dapat dikonversi menjadi kemajuan nyata apabila didukung oleh situasi daerah yang stabil, aman, dan terkendali,” ujar Ria Norsan.

Ia juga meminta seluruh elemen masyarakat agar tidak lengah dan terus memperkuat nilai kebersamaan untuk menangkal berbagai bentuk provokasi yang berpotensi mengancam persatuan dan kesatuan.

Lebih lanjut, Ria Norsan menekankan pentingnya integrasi yang kuat melalui komunikasi dan koordinasi yang erat antar seluruh pemangku kepentingan.

“Kewaspadaan dini tidak hanya menjadi mekanisme pencegahan, tetapi juga harus menjadi pondasi utama dalam menjaga stabilitas. Saya berharap forum ini dapat memperkuat sinergi kita sehingga Kalimantan Barat menjadi teladan sebagai daerah yang kuat dan damai,” tambahnya.

Menutup arahannya, Gubernur kembali menegaskan bahwa Kalimantan Barat adalah “Rumah Kita Bersama” yang harus dijaga secara kolektif.

“Kalbar adalah rumah kita, yang harus kita jaga dan rawat bersama. Dengan situasi yang aman dan kondusif, kita bisa beraktivitas dan membangun Kalimantan Barat dengan lebih baik,” tutupnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua FKDM Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Sani, menyampaikan bahwa dialog tersebut diikuti oleh 120 peserta yang berasal dari berbagai unsur, mulai dari perwakilan suku, agama, organisasi kemasyarakatan, hingga pemuda.

Menurut Sani, keamanan dan kerukunan membutuhkan kerja sama semua pihak agar tidak hanya menjadi narasi, tetapi benar-benar terwujud dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Hal ini penting agar pemerintah daerah dapat melaksanakan pembangunan dengan baik karena situasi masyarakat yang rukun,” ujarnya.

Ia menambahkan, penyatuan pola pikir melalui forum ini diharapkan mampu menjaga keharmonisan Kalimantan Barat sekaligus meningkatkan daya saing daerah sejajar dengan provinsi lainnya.

Mengakhiri rangkaian kegiatan, Gubernur Ria Norsan secara resmi membuka dialog FKDM dan mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan pelajar, untuk bersatu padu menjaga masa depan Kalimantan Barat.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini