Sambas (Suara Landak) – Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sambas akibat tingginya curah hujan yang berlangsung lama, diperparah dengan pasang air laut serta meningkatnya debit sungai. Kondisi ini menyebabkan air sungai meluap dan merendam permukiman warga di berbagai kecamatan.
Banjir di Desa Dusun Melati, Desa Tebas Sungai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.SUARALANDAK/SK
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sambas, Alwindo, menyampaikan bahwa berdasarkan laporan kejadian per 8 Desember 2025, banjir tercatat terjadi di sedikitnya 12 kecamatan dan 30 desa.
“Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang berlangsung lama, ditambah pasang air laut dan naiknya debit sungai. Dampaknya meluas ke 12 kecamatan dan 30 desa,” ujar Alwindo, Rabu (10/12/2025).
Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Sejangkung di Desa Sulung, Sendoyan, Sepantai, dan Perigi Limus. Kecamatan Pemangkat terdampak di wilayah Banjar Kuala, Pemangkat Kota, Penjajab, serta Dungun Perapakan. Sementara di Kecamatan Selakau, banjir merendam Desa Parit Baru, Sungai Daun, Sungai Nyirih, dan Gayung Bersambut.
Di Kecamatan Paloh, desa yang terdampak antara lain Kalimantan, Sebubus, Matang Danau, Nibung, dan Malek. Kecamatan Sajingan Besar terdampak di Desa Santaban, Kecamatan Jawai Selatan di Desa Jawai Laut, serta Kecamatan Jawai di Desa Sarang Burung Usrat. Di Kecamatan Sambas, banjir merendam wilayah Lubuk Dagang dan Dalam Kaum.
Selain itu, genangan air juga terjadi di Kecamatan Tebas (Desa Tebas Sungai dan Tebas Kuala), Kecamatan Tangaran (Desa Merpati), Kecamatan Sebawi (Desa Sebangun, Tebing Batu, dan Sempalai Sebedang), serta Kecamatan Teluk Keramat (Desa Sekura dan Tanjung Keracut).
Alwindo menjelaskan, BPBD Sambas telah melakukan pemantauan dan pendataan langsung di lapangan serta menetapkan status siaga darurat banjir. Rapat koordinasi pun telah digelar dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas bersama instansi terkait guna menentukan langkah penanganan dan percepatan bantuan bagi warga terdampak.
“Cuaca hingga kini masih diguyur hujan. Kebutuhan mendesak warga terdampak meliputi bantuan logistik serta penanganan tempat tinggal yang aman,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, terdapat kebutuhan relokasi permanen bagi dua keluarga di Desa Kalimantan, Kecamatan Paloh, serta relokasi warga Dusun Senipahan, Desa Santaban, Kecamatan Sajingan Besar.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan penanganan berjalan optimal dan keselamatan warga tetap menjadi prioritas,” tutup Alwindo.[SK]