Pontianak (Suara Landak) – Dalam rangka memperingati Hari Ozon Sedunia 2025, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyerahkan bantuan alat kerja ramah lingkungan kepada para teknisi AC di Kalimantan Barat, Selasa (30/9/2025).Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLHK, Ary Sudijanto, saat memberikan bantuan secara simbolis pada teknisi.SUARALANDAK/SK
Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLHK, Ary Sudijanto, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas teknisi Refrigeration and Air Conditioning (RAC) dalam menekan emisi Bahan Perusak Ozon (BPO) dan Hydrofluorocarbon (HFC).
“Teknisi RAC adalah pasukan terdepan dalam penyelamatan bumi. Sebab, 80 persen emisi BPO dan HFC di Indonesia justru berasal dari aktivitas pemasangan dan perbaikan alat pendingin seperti AC, kulkas, hingga AC mobil,” ujar Ary.
Ia menjelaskan, lapisan ozon sangat penting karena berfungsi sebagai tameng bumi dari radiasi ultraviolet B (UV-B). Jika lapisan ini rusak, risiko kanker kulit, kerusakan mata, hingga gangguan ekosistem laut akan meningkat tajam.
Berdasarkan data, penipisan ozon sejak 1979 terus meluas. Dari semula hanya 1,1 juta kilometer persegi, pada 2015 angka itu melonjak hingga 28,2 juta kilometer persegi. Namun, berkat komitmen global melalui Konvensi Wina dan Protokol Montreal, kondisi lapisan ozon kini mulai menunjukkan tren pemulihan.
“Harapannya, pada pertengahan abad ini atau sekitar tahun 2050, lapisan ozon bisa sepenuhnya pulih,” tambah Ary.
Alat servis AC ramah lingkungan yang disalurkan KLHK dirancang untuk mencegah kebocoran freon sekaligus meningkatkan profesionalisme teknisi.
“Kami ingin para teknisi bangga dengan profesinya. Mereka bukan hanya mencari nafkah, tetapi juga turut berperan dalam menyelamatkan bumi,” tegas Ary.
KLHK menargetkan hingga tahun 2030 dapat menyalurkan sebanyak 1.250 unit alat serupa kepada teknisi di berbagai daerah di Indonesia.[SK]