![]() |
kondisi rumah desi natalia pasca terpapar angin dari heli waterbombing.SUARALANDAK/SK |
Desi Natalia, pemilik rumah yang terdampak, menceritakan bahwa helikopter tersebut rutin melintas di kawasan tersebut, namun kejadian ini merupakan kali pertama menyebabkan kerusakan.
“Memang sudah biasa heli lewat ambil air, tapi biasanya jauh di hulu sungai. Kemarin terlalu dekat dengan rumah kami. Akibatnya, atap rumah rusak dan menimpa anak saya,” ungkap Desi pada Kamis pagi (31/7/2025).
Desi menuturkan, saat kejadian ia sedang berada di dalam kamar, sementara putrinya, Aurel, sedang bermain di dekat garasi kapal motor. Tiba-tiba terdengar suara keras dari bagian luar rumah.
“Saya kaget dengar suara roboh, begitu keluar lihat Aurel sudah tertimpa atap. Luka di kaki dan punggungnya kena paku seng. Langsung saya bawa ke tempat aman,” ucapnya dengan nada haru.
Insiden ini langsung mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Bupati Kubu Raya, Sujiwo, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat untuk segera melakukan pendataan dan memberikan bantuan kepada korban.
“Kami bersama BPBD Kalbar sudah ambil langkah cepat. Pemerintah desa dan kecamatan juga sudah turun ke lokasi untuk memastikan penanganan awal terhadap korban,” jelas Sujiwo.
Meski insiden ini terkait dengan upaya penanggulangan karhutla, pihak pemerintah berkomitmen untuk tetap menjamin keselamatan dan kenyamanan warga yang terdampak. Sujiwo juga meminta agar ke depan operasi waterbombing dilakukan dengan memperhatikan jarak aman dari permukiman warga.
Saat ini, Aurel tengah menjalani perawatan akibat luka yang dideritanya. Sementara proses perbaikan rumah dan pendataan kerugian material masih terus dilakukan oleh tim gabungan di lapangan.[SK]