|

Streaming Radio Suara Landak

Warga Mempawah Tersiksa Debu Akibat Proyek Jembatan Mangkrak, BPJN XX Diminta Bertanggung Jawab

Penampakan Junaidi, penjual buah di Jalan Daeng Manambon Mempawah menyemprot jalan dan jembatan agar debu tak makin menebar, Senin (5/5/2025).SUARALANDAK/SK
Mempawah (Suara Landak) – Sudah lebih dari dua bulan, warga dan pengguna jalan di sekitar Jalan Daeng Manambon, Kelurahan Tengah, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, tersiksa oleh sebaran debu pekat yang berasal dari proyek rehabilitasi dua jembatan yang belum kunjung rampung. Proyek yang dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XX Pontianak Kalbar ini kini menuai keluhan dari masyarakat.

Kondisi ini kian parah saat musim panas melanda. Debu dari jalan yang belum selesai ditangani beterbangan setiap kali kendaraan melintas, mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga, serta merugikan pelaku usaha di sepanjang jalur tersebut.

“Saya tak tahu harus mengadu ke mana. Jembatan ini tak kunjung selesai, dan debunya makin parah tiap hari. Dagangan saya jadi kotor dan pembeli enggan mampir,” keluh Junaidi, seorang penjual buah yang berjualan tak jauh dari RSUD dr Rubini Mempawah, Senin (5/5/2025) malam.

Junaidi bahkan harus mengeluarkan biaya sendiri untuk mengatasi debu yang mengganggu usahanya. Ia membeli mesin pompa air dan bahan bakar untuk menyemprot jalanan dan jembatan secara rutin.

“Sehari bisa tiga kali saya semprot agar debunya tidak masuk ke buah-buahan yang saya jual. Tapi kan sampai kapan saya harus begini?” keluhnya.

Keluhan serupa juga datang dari para pengendara yang setiap hari melintasi ruas jalan nasional tersebut. Mereka mengaku terganggu dan khawatir terhadap dampak kesehatan akibat paparan debu.

“Ampun debunya bang, apalagi sekarang musim panas. Mata pedih, baju kotor, belum lagi kalau bawa anak. Semoga pihak BPJN segera menyelesaikan jembatan ini,” ujar Dimas, warga Kuala Secapah, yang setiap hari melintasi jalur tersebut.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini