|

Streaming Radio Suara Landak

Zulfydar Zaidar Soroti Minimnya Dukungan Anggaran untuk Tradisi Meriam Karbit di Kalbar

Meriam karbit di Kota Pontianak belum lama ini.SUARALANDAK/SK
Pontianak (Suara Landak) – Tradisi meriam karbit yang menjadi salah satu ikon budaya Kalimantan Barat saat menyambut malam Idul Fitri, kini mulai menunjukkan penurunan dari segi partisipasi masyarakat. Hal ini mendapat perhatian serius dari Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Zulfydar Zaidar.

Dalam pernyataannya, Zulfydar mengungkapkan keprihatinan atas menurunnya jumlah titik meriam karbit yang aktif tahun ini. Berdasarkan data, jumlahnya hanya mencapai 37 titik, menurun dari 44 titik pada tahun sebelumnya.

“Sejak awal bulan suci Ramadan, warga di bantaran Sungai Kapuas biasanya sibuk membuat meriam karbit untuk dibunyikan pada malam takbiran. Namun, jika tren penurunan ini terus dibiarkan, tradisi yang sudah melekat dalam budaya masyarakat Kalbar ini bisa terancam punah,” ujar Zulfydar, Senin (tanggal disesuaikan dengan waktu publikasi).

Zulfydar menilai bahwa salah satu penyebab utama melemahnya animo masyarakat dalam membuat meriam karbit adalah kurangnya dukungan anggaran dari pemerintah. Ia menyebut bahwa anggaran untuk mendukung kegiatan ini tidak diputuskan secara maksimal, sehingga berdampak pada pelaksanaan festival dan semangat para pembuat meriam.

“Ke depan, saya berharap pemerintah daerah bisa mempersiapkan festival meriam karbit secara lebih matang, termasuk dukungan anggaran yang memadai agar dapat membangkitkan kembali semangat dan partisipasi warga,” tegasnya.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini