|

Streaming Radio Suara Landak

Pemkab Landak Dukung Tumpang Negeri Keraton Ismahayana

Ngabang (Suara Landak) - Pj. Sekda Landak, Alpius, Sabtu (14/10) malam membuka event budaya Ziarah Akbar dan Tumpang Negeri ke-17 tahun 2017 Keraton Ismahayana Landak.

"Kami berharap Tumpang Negeri dapat terus berkembang,  karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah menetapkan 9 warisan budaya tak benda Indonesia Kalimantan Barat, "ungkap Alpius dalam sambutannya mewakili Bupati.

Adapun 9 warisan budaya tersebut meliputi Nyagahatn, Jonggan, Tumpang Negeri, Tari Pinggan Sekadau, Gawai Dayak Kalbar, Tenun Corak Insang, Saprahan Melayu Kota Pontianak, Arakan Pengantin Kota Pontianak dan Sape Kalbar.

"Kami pemerintah  terus  mendukung kegiatan tumpang negeri menjadi garda didepan,  dalam memajukan dan mengembangkan nilai kebudayaan di kabupaten Landak, "ungkap Alpius.

Pemerintah akan selalu memfasilitasi kegiatan tumpang negeri. Namun,  Tumpang Negeri bukan menjadi tanggungjawab pemerintah saja,  tapi semua elemen masyarakat.

"Saya melihat kegiatan Tumpang Negeri sangat berarti bagi kita, sebagai momentum dalam rangka melibatkan semua kerajaan yang ada di Kalbar. Sehingga  ada kesatuan dan persatuan. Kita sesuaikan kondisi dan kontek terkini, "tegas Alpius.

Ketua Majelis Kerajaan Kalbar,  Gusti Kamboja mengatakan,  Ziarah Akbar dan Tumpang Negeri adalah tradisi kerajaan Ismahayana Landak masih berlangsung dan harus dijaga.

"Kami sangat mendukung kegiatan budaya.  Bahwa kebudayaan harus meberikan manfaat yang besar bagi penganutnya. Tumpang Negeri adalah ucapan terima kasih  dengan adat istiadat di Keraton Ismahayana Landak, "ungkapnya.

Ia mengatakan,  Pangeran Ratu Setia Gusti Fiqri Azizurrahmansyah telah dinobatkan sebagai penerus Raja Keraton Ismahayan Landak, karena putra mahkota almarhum Raja Gusti Suryansyah.

"Kami dari majelis kerajaan Kalbar akan membawa beliau untuk mengenalkan kepada kerajaan nusantara melalui asosiasi,  kami membawa beliau memperkanalkan kerajaan yang ada di nusantara ini, "ujarnya.

Gusti Kamboja menegaskan,  pangeran masih muda sehingga para ahli waris bisa mengawal.  Karena kedepan adalah dengan tantangan global kebudayaan.

"Pemerintah sudah penetapkan tumpang negeri sebagai warisan budaya Indonesia. Maka, masyarakat Landak dan Kalbar memiliki jati diri seperti perasadapan luhur berbangsa, "tegas Gusti Kamboja.

Acara pembukaan ziarah akbar dan tumpang negeri di halaman Keraton Ismahayana Landak berlangsung meriah.  Hadir Raja raja di Kalbar yakni Kerajaan Ketapang dan Tayan.  Wakil Bupati Mempawah Gusti Ramlana,  tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Penulis: Kundori
Editor : Mimi
Disiarkan: Radio Suara Landak 98fm



Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini