Pontianak (Suara Landak) – Pasca dilanda banjir, Kalimantan Barat kini menghadapi tantangan baru dengan minimnya curah hujan yang memicu munculnya titik panas di berbagai wilayah. Dalam beberapa hari terakhir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di dua daerah, yakni Kota Pontianak dan Kubu Raya, sehingga menimbulkan kabut asap yang mulai menyelimuti kawasan tersebut.Proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kubu Raya oleh BPBD KKR.SUARALANDAK/SK
Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kebakaran yang muncul di dua wilayah tersebut. Untuk menanggulangi situasi ini, BPBD kabupaten/kota telah dikerahkan guna melakukan patroli darat serta upaya pemadaman.
“Sejauh ini sudah ada dua wilayah yang melaporkan karhutla. Meski demikian, kita telah mengarahkan BPBD Kabupaten/Kota untuk melakukan patroli darat guna mencegah meluasnya kebakaran,” ujar Daniel.
Ia menduga bahwa kebakaran ini dipicu oleh kelalaian masyarakat dalam membakar sampah, yang kemudian merambat ke lahan kering. Hal ini diperparah dengan kondisi cuaca yang panas serta keberadaan titik api di semak belukar yang berdekatan dengan pemukiman warga.
“Kami menduga ada kelalaian masyarakat saat melakukan pembakaran, sehingga api dengan cepat menjalar ke lahan sekitar dan mengakibatkan kebakaran,” tambahnya.
Berdasarkan data BPBD, dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, terdapat 335 desa yang masuk dalam kategori rawan kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, sejak beberapa hari terakhir, BPBD bersama instansi terkait semakin masif melakukan patroli darat guna mencegah dan menanggulangi kebakaran yang berpotensi meluas.[SK]