Pertemuan tersebut bertujuan untuk memantau ketersediaan stok beras dan gas di tingkat agen, mengingat tingginya permintaan masyarakat pada momen hari raya seperti ini.
“Pertemuan ini untuk memastikan ketersediaan sembako dan gas menjelang Natal dan Tahun Baru mengingat tingginya permintaan di momen hari raya seperti ini,” ungkap Dr. Gutmen Nainggolan.
Dalam arahannya, Gutmen meminta para agen untuk menyalurkan stok secara tepat waktu dan menghindari penahanan stok yang dapat memicu kelangkaan di pasaran. Ia juga mengingatkan para pedagang agar tidak mengambil keuntungan secara berlebihan di tengah kebutuhan masyarakat yang meningkat.
“Bapak ibu boleh mengambil keuntungan sewajarnya, tapi jangan berlebihan karena di momen seperti ini banyak spekulan yang memanfaatkan keadaan,” tegasnya.
Selain itu, Gutmen juga memberikan perhatian khusus terhadap penggunaan gas LPG 3 kilogram yang bersifat subsidi dengan kuota terbatas. Ia mengimbau masyarakat untuk membeli gas tersebut sesuai kebutuhan dan menghindari praktik penimbunan atau penjualan kembali secara ilegal.
“Untuk gas LPG 3 kilogram ini kan sifatnya subsidi jadi kuotanya terbatas. Masyarakat harus bijak dalam membeli, beli lah sesuai kebutuhan, jangan sampai ada yang menimbun atau bahkan diperjualbelikan lagi,” tambahnya.
Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi menghadapi tingginya permintaan bahan pokok dan energi selama musim liburan. Gutmen berharap kolaborasi antara pemerintah, agen, dan masyarakat dapat memastikan ketersediaan kebutuhan pokok tetap terjaga.[SK]