Pontianak (Suara Landak) - Juru bicara pasangan Karolin-Erani, Glorio Sanen angkat bicara terkait viralnya video di media sosial tentang pembagian beras bulog berstiker pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Landak, Karolin-Erani. Beras bergambar Karolin-Erani diduga palsu. SUARALANDAK.CO.ID/Tangkapan layar video
Sanen menduga video tersebut sengaja dihembuskan pihak yang tak bertanggung jawab untuk melakukan kampanye negatif kepada pasangan ini. Sebab, Karolin saat ini bukanlah pejabat, sehingga mereka tidak memiliki kekuasaan untuk bisa melakukan intervensi aparatur pemerintahan di Landak.
"Perlu diketahui, ibu Karolin sudah dua tahun lebih tidak menjadi Bupati Landak, sehingga tidak ada wewenang dan kapasitas bagi beliau untuk melakukan intervensi aparatur pemerintahan, termasuk desa," tegas Glorio Sanen, Senin (9/9/2024).
Karena itulah, Sanen menduga ada pihak-pihak tak bertanggung jawab memainkan isu tersebut untuk membangun stigma negatif kepada pasangan Karolin-Erani lewat jalur kekuasaan.
Sanen menyakini masyarakat Landak sudah cukup cerdas menyikapi berita-berita yang beredar di media sosial. Ia juga memastikan, tim hukum Karolin-Erani akan menganalis peristiwa ini, jika dimungkinkan dia akan mengambil langkah hukum.
"Patut diduga termasuk dalam perbuatan pidana, atau pidana pemilu, maka kami sedang melakukan kajian terkait kasus tersebut,"tegasnya.
Diberitakan sebelumnya beredar di media sosial postingan pembagian beras bulog berstiker Karolin-Erani. Postingan ini diunggah akun tiktok@franyulius1
Tak hanya itu, dalam postingan tersebut juga menyertakan keterangan indikasi adanya keterlibatan camat, Kades hingga Kadus untuk memenangkan pasangan Karolin-Erani di Pilkada Landak 2024. (lay/r)