|

Streaming Radio Suara Landak

Satgas Pangan Landak Temukan Produk Mamin Kadaluarsa

TIM SATGAS PANGAN LANDAK PANTAU PASAR
Ngabang (Suara Landak) - Sejumlah supermarket, mini market dan toko kecil di Kota Ngabang Kabupaten Landak menjadi sasaran inspeksi mendadak (sidak) dari tim monitoring perkembangan harga sembako dan barang strategis Kabupaten Landak, Kamis (14/12).

Tim sidak itu terdiri dari sejumlah instansi terkait di Pemkab Landak. Sidak yang dilakukan inipun dalam rangka menghadapi hari raya Natal 2017 dan tahun baru 2018. Dalam pelaksanaan sidak, dibagi beberapa tim. Sasaran dari sidak inipun tidak hanya di sejumlah supermarket, mini market dan toko kecil lainnya.

Dari hasil sidak disejumlah supermarket, mini market dan toko-toko kecil di Kota Ngabang itu, masih ditemukan produk makanan dan minuman (mamin) yang kadaluarsa dan tidak layak konsumsi. Namun tim sidak hanya memberikan himbauan kepada pedagang saja. Mereka meminta supaya pedagang tidak lagi memajang produk mamin yang kadaluarsa dan tidak layak konsumsi itu.

Produk mamin yang akan memasuki masa kadaluarsa dan kemasan yang rusak juga tidak luput dari perhatian tim sidak. Mereka juga meminta pedagang tidak memajang lagi produk mamin itu untuk dijual.

Diakui salah satu tim sidak, Evert Apat, pada sidak tersebut tim masih menemukan produk mamin yang sudah kadaluarsa dan tidak layak konsumsi.

"Dalam sidak ini tim hanya memberikan himbauan kepada pedagang supaya tidak memajang lagi produk makanan dan minuman tersebut. Ini demi keamanan para konsumen jika membeli produk tersebut. Hasil sidak inipun nantinya akan kita laporkan ke Bupati Landak selaku pengarah tim Satuan Tugas (Satgas) Kartel Pangan Landak," kata Kepala Bidang (kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Landak ini.

Sidak juga menyasar pasar rakyat Landak. Dari hasil sidak di pasar rakyat Landak, harga bahan pangan di pasar itu masih stabil. Seperti daging sapi yang dijual antara Rp. 135 ribu hingga Rp. 140 per kilo.

Menurut salah satu pedagang daging sapi, Juanda mengakui,biasanya menjelang hari H Natal nanti akan terjadi kenaikan harga daging sapi.

"Harganya bisa mencapai Rp. 150 ribu per kilo. Apalagi sampai tahun baru nanti, kita banyak permintaan daging sapi. Kita menjual sapi lokal Landak, " ujarnya.

Harga yang stabil juga terjadi pada daging babi. Untuk harga daging babi asli atau hanya dagingnya saja, masih seharga Rp. 100 ribu per kilo.

"Sedangkan daging babi campuran, seharga Rp. 80 ribu per kilo. Hingga saat ini harga daging babi masih normal. Demikian juga menjelang hari H Natal dan tahun baru nanti tidak ada kenaikan harga. Rata-rata daging babi yang kita jual ini berasal dari lokal Landak," kata salah satu penjual daging babi, Anawati.

Harga daging ayam potong di pasar rakyat Landak juga masih dijual pedagang dengan harga stabil. Harga daging ayam potong masih berkisar antara Rp. 32 ribu hingga Rp. 33 ribu per kilo. Namun, diprediksikan menjelang hari H Natal dan tahun baru nanti, biasanya harga ayam potong akan mengalami kenaikan. Stabilnya harga ayam potong inipun diikuti dengan harga ayam hidup yang tetap seharga Rp. 26 ribu per kilo. Harga ayam petelur juga tetap stabil yakni Rp. 28 ribu per kilo. Demikian juga harga ayam kampung masih tetap Rp. 60 ribu per kilo.

Untuk harga bahan pangan lainnya di pasar rakyat Landak juga masih stabil. Demikian juga dengan harga bahan pangan lainnya seperti telur tetap stabil seharga Rp. 1.500 per butir, gula tetap seharga Rp. 12 ribu hingga Rp. 13 ribu per kilo. Kenaikan hanya terjadi pada harga beras. Seperti beras madu tupai ukuran 10 kilo naik dari Rp. 123 ribu hingga Rp. 127 ribu.

Penulis: Tim Liputan
Editor: Kundori
Disiarkan: Radio Suara Landak 98fm
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini