|

Streaming Radio Suara Landak

Operasi Zebra Kapuas 2025 di Kalbar: 6.902 Pelanggaran Ditindak, Fokus Edukasi dan Perubahan Perilaku Berlalu Lintas

Kegiatan operasi zebra yang telah dilakukan polda kalbar beberapa waktu lalu.SUARALANDAK/SK
Pontianak (Suara Landak) – Operasi Zebra Kapuas 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025, mencatat hasil signifikan dalam upaya meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Selain penegakan hukum, operasi ini menekankan edukasi dan perubahan perilaku pengguna jalan di seluruh wilayah Kalimantan Barat.

KBO Ditlantas Polda Kalbar, AKBP Riki Renerika Riyanto, menyampaikan bahwa kegiatan preemtif dan penyuluhan (Binluh) menjadi salah satu fokus utama. Tercatat sebanyak 1.203 kegiatan telah dilaksanakan, mencakup sambang komunitas kendaraan bermotor, sosialisasi ke sekolah, kampus, hingga perusahaan.

“Selain itu, penyebaran media edukasi dilakukan sebanyak 37.545 item, berupa spanduk, leaflet, stiker, brosur hingga billboard di berbagai lokasi strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas,” ujar AKBP Riki, Kamis (4/12/2025).

Dalam aspek preventif, Ditlantas Polda Kalbar mencatat 25.130 kegiatan, mulai dari ramp check pengemudi truk dan bus, pengecekan kelengkapan kendaraan di sekolah dan perusahaan, hingga penempatan personel di titik rawan pelanggaran, patroli, dan Turjawali.

Sementara itu, penegakan hukum dilakukan melalui kombinasi berbagai metode. Terdapat 11 kamera ETLE statis, 1.369 tilang manual, serta 5.522 teguran, sehingga total penindakan mencapai 6.902 kasus selama operasi berlangsung.

AKBP Riki menegaskan bahwa pelaksanaan Operasi Zebra Kapuas 2025 berjalan efektif dan efisien serta mendapatkan respons positif dari masyarakat. Meski begitu, masih ditemukan tingginya angka pelanggaran pada kelompok usia 16 hingga 25 tahun, terutama terkait ketidaklengkapan surat-surat kendaraan, spion, dan pelanggaran nomor kendaraan.

“Operasi Zebra Kapuas tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga edukasi dan perubahan perilaku berlalu lintas. Ini penting untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan di jalan raya,” tutupnya.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini