 |
| Ketua BEM se-Kalimantan Barat, sekaligus Wakil Ketua GMNI Kalbar, Sisilius Rami.SUARALANDAK/SK |
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyoroti perilaku sejumlah anggota dewan yang berjoget saat sidang, termasuk seorang anggota DPRD Kalbar yang sempat tertangkap kamera.
Ketua BEM se-Kalimantan Barat sekaligus Wakil Ketua GMNI Kalbar, Sisilius Rami, menilai tindakan tersebut telah mencederai marwah wakil rakyat. Ia menegaskan, partai politik harus bersikap tegas.
"Kita perlu kebijakan dari ketua partai, apakah bisa memberi sanksi atau tidak. Tentunya hal ini harus diperhatikan, agar ada sanksi tegas. Apakah etis seorang wakil rakyat berjoget-joget dalam persidangan?" tegas Sisilius.
Ia juga menyoroti perbedaan sikap partai di tingkat pusat dan daerah. Hingga kini, kata dia, belum ada langkah konkret terhadap legislator dari Kalbar, berbeda dengan keputusan di pusat yang sudah mencopot sejumlah anggota DPR RI.
"Itu kan adab sebagai pemimpin, harus memberi contoh yang baik kepada masyarakat. Di pusat sudah ada tindakan tegas, sementara di daerah belum terlihat," jelasnya.
Lebih jauh, Sisilius menyampaikan kekecewaan terhadap kinerja wakil rakyat asal Kalbar di Senayan. Menurutnya, kebutuhan masyarakat di wilayah luas seperti Kalbar harus lebih diperhatikan.
"Tentunya kita belum ada kepuasan terhadap perwakilan rakyat Provinsi Kalbar. Wilayah kita luas, seharusnya lebih diperhatikan, bukan hanya soal jumlah penduduk," ujarnya.
Meski demikian, ia menilai kebijakan partai di tingkat pusat yang mencopot kursi anggota DPR RI sudah tepat.
"Kalau kebijakan partai di pusat yang mencopot beberapa DPR RI, kita puas. Artinya, ketua partai mempertimbangkan situasi agar tidak memicu aksi massa besar-besaran," pungkasnya.[SK]
