Beberapa kelompok tani yang menerima bantuan bibit jagung tersebut antara lain Kelompok Tani Bersama Maju dengan 150 kilogram bibit, Kelompok Tani Rukun Tani dengan 180 kilogram bibit, serta Kelompok Tani Bamangke yang juga menerima 180 kilogram bibit.
Sejumlah kelompok tani telah memulai penanaman jagung sejak Januari 2025 dan dijadwalkan berlangsung hingga Juli 2025. Namun, Kelompok Tani Bersama Maju belum dapat membuka lahan karena terkendala biaya dan lahan yang masih digunakan untuk tanaman padi. Sementara itu, beberapa anggota Kelompok Tani Bamangke telah membuka lahan, tetapi belum menentukan jadwal penanaman.
“Perkembangan tanaman secara umum cukup baik, tetapi masih ada sebagian lahan yang tanamannya tumbuh kurang maksimal akibat kurangnya anggaran untuk pupuk serta kondisi kekeringan karena curah hujan yang rendah dalam beberapa waktu terakhir,” jelas Bripka Aleksander.[SK]