Ketapang (Suara Landak) – Insiden mendebarkan terjadi di Desa Pesaguan Kiri, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Rabu (18/12/2024) pagi. Seorang bocah SD berusia 10 tahun mengalami luka serius setelah diterkam buaya saat berada di luar rumahnya yang tergenang air pasang laut.
Kejadian bermula ketika korban duduk di pelataran rumahnya, mengamati genangan air akibat banjir rob yang melanda wilayah tersebut. Tiba-tiba, seekor buaya muncul dari balik air dan langsung menyerang, menggigit kaki kiri korban. Serangan itu begitu cepat sehingga korban hanya sempat berpegangan pada tiang rumah sambil berteriak meminta pertolongan.
“Alhamdulillah, sang ayah dengan sigap terjun ke air dan berhasil mengusir buaya tersebut, menyelamatkan anaknya dari bahaya lebih lanjut,” ujar Ayub, Koordinator SAR Ketapang, saat memberikan keterangan.
Korban segera dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan intensif. Ia mengalami luka robek serius di kaki kiri dan cedera ringan di tangan akibat serangan tersebut.
Kejadian ini menambah kekhawatiran warga di tengah banjir rob yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Ketapang. Menurut Ayub, ancaman dari satwa liar seperti buaya semakin meningkat ketika air pasang laut naik dan habitat alami mereka terganggu.
“Banjir besar dan air pasang membuat satwa liar keluar dari habitatnya. Warga harus lebih waspada, terutama terhadap anak-anak yang bermain di luar rumah,” imbau Ayub.
Pemerintah daerah melalui SAR dan BPBD Ketapang telah mengeluarkan peringatan agar masyarakat tetap waspada selama masa banjir rob. Mereka juga meminta warga untuk memperketat pengawasan terhadap anak-anak dan menghindari aktivitas di area yang tergenang air pasang.
“Kami mengimbau warga untuk menjaga keselamatan bersama dan segera melaporkan ke pihak berwenang jika ada potensi bahaya, termasuk kemunculan hewan liar,” tutup Ayub.
Insiden ini menjadi peringatan nyata bagi masyarakat bahwa bencana alam sering kali membawa ancaman tambahan dari lingkungan sekitar. Keberanian dan kesigapan sang ayah menjadi penentu keselamatan anaknya dalam situasi berbahaya tersebut.[SK]