Dalam rapat koordinasi tersebut, dipaparkan kondisi inflasi nasional yang pada September 2024 tercatat sebesar 1,84% secara tahunan (year-on-year) dibandingkan September 2023. Angka ini menunjukkan penurunan dari inflasi Agustus 2024 yang berada di 2,12%. Secara bulanan, inflasi juga mengalami penurunan dengan deflasi (month-to-month) sekitar -0,12%, yang sebagian besar didorong oleh turunnya harga komoditas pangan berkat musim panen hortikultura dan pasokan yang stabil di pasar.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat sebagai kontributor utama inflasi. Komoditas beras dan sigaret kretek mesin menyumbang masing-masing sebesar 0,23% dan 0,13% terhadap inflasi tahunan. Di samping itu, inflasi inti tercatat sebesar 2,09%, dipicu oleh komoditas emas perhiasan dan kopi bubuk yang menjadi penyumbang utama pada kelompok ini.
Dalam pertemuan ini, para peserta rapat membahas langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk menjaga stabilitas harga di daerah, termasuk upaya untuk mendukung sektor pertanian lokal dan memperkuat pengawasan pasokan kebutuhan pokok. [SK]