|

Streaming Radio Suara Landak

Gaya Protes Halus Seorang Pebisnis Restoran di Jerman

Giuseppe "Pino" Fichera, pemilik restoran Italia, mendekap boneka panda yang menjadi instalasi seni "Panda Mie" di restorannya untuk memperlihatkan dampak lockdown pandemi Covid-19 terhadap bisnis kuliner di Frankfurt, Jerman, 24 November 2020. (Foto: Reuters)

Suara Landak
- Dilansir dari VOA, seorang pemilik restoran bernama Giuseppe Fichera belum lama ini melakukan unjuk rasa secara “halus” terhadap pemerintah Jerman. Ia mengakui bahwa idenya memang agak “gila,” Namun, setelah seorang temannya memberi saran, ia memutuskan untuk mencoba melakukannya.

“Ini memang ide yang aneh dan luar biasa. Seorang teman memberi saya ide. Dia mengatakan restoran itu tampak menyedihkan, gelap, dan kosong,” ujar Giuseppe.

Giuseppe akhirnya ia memenuhi ruangan restorannya dengan para “tamu” berbulu halus berwara hitam putih, semuanya berpakaian seolah akan menghadiri suatu acara meriah. Jadilah sebuah pameran boneka panda yang ia juluki “Panda-Pandemia.”

Menurut Giuseppe, ide tersebut kemudian menjadi viral. Semua boneka panda yang terpajang berhasil mendapatkan sponsor dan kini semua telah terjual. Kini mereka berada di dalam restoran milik Giuseppe sebagai bagian pameran yang buka selama 24-jam. Giuseppe membiarkan lampu menyala pada malam hari sehingga orang-orang yang lewat bisa melihatnya dan mengabadikan foto-foto.

Yang paling menyenangkan bagi Giuseppe adalah bahwa semua orang yang lewat di depan restorannya bisa tersenyum.

Giuseppe Fichera menyebut bahwa ia berharap pemerintah Jerman akan menyediakan bantuan keuanga. Namun, ia tidak yakin bahwa bantuan itu pun akan sepenuhnya menutupi biaya yang harus ia keluarkan.

Pusat pengendalian penyakit negara tersebut mengatakan akhir minggu lalu ke-16 negara bagian di Jerman melaporkan hampir 23 ribu kasus Covid-19 dalam satu malam. Penambahan kasus harian itu menaikkan jumlah kasus secara nasional di atas satu juta sejak awal terjadinya.

Namun Jerman melaporkan angka kematian Covid yang lebih kecil sejumlah negara Eropa lainnya, yaitu sekitar 15 ribu dibandingkan lebih dari 50 ribu di Inggris, Italia dan Perancis.

Kini Jerman sudah hampir satu bulan menjalani apa yang disebut dengan pembatasan social bersakal besar (PSBB) “pemecah gelombang” yang di jalankan mulai awal November setelah kasus per hari melonjak dan memecahkan rekor baru.

Para pejabat mengatakan langkah-langkah baru itu berhasil menghentikan lonjakan tersebut. 


Sumber : VOA

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini