Ngabang (Suara Landak) – Bupati Landak Karolin Margret Natasa melakukan kunjungan kerja ke desa-desa di Kecamatan Air Besar dengan agenda pembagian benih padi yang merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan alat mesin pertanian (Alsintan) yang merupakan bantuan dari Bupati Landak, Kamis (13/8/2020) dengan didampingi Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Landak, Camat Air Besar serta para Kades yang para petaninya mendapatkan bantuan.Bupati Landak melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Air Besar.
Dalam sambutannya Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan bahwa akan selalu berkomitmen membangun dan membantu pertanian di Kabupaten Landak yang mana pertanian ini merupakan mata pencaharian utama sebagian masyarakat Kabupaten Landak.
“Jadi bantuan ini tidak datang dengan sendirinya, datang karena Ibu Bupati sangat peduli dengan urusan pertanian, karena sedih saya melihat petani saya masih menggunakan metode yang lama. Tetapi yang semangat jangan hanya Bupati saja para petani juga harus semangat, jadi sudah ada pembagian alsintan ini produksinya juga harus meningkat,” terang Bupati Landak.
Karolin juga mengingatkan para petani agar bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan tidak disalahgunakan seperti dijual atau tidak difungsikan.
“Ini saya berikan benih padi jangan untuk dijual atau dikonsumsi nanti Ibu Bupati tidak akan berikan bantuan lagi, tetapi benih ini ditanam agar dapat menghasilkan padi yang baik. Saya juga mengajak bapak dan ibu untuk bertani modern, walaupun tidak sawah ada alternatif lain seperti penanaman tadah hujan, dan ada dua benih padi yang diberikan agar dapat diketahui mana yang cocok untuk lahan pertanian di sini,” tuturnya.
Bupati Landak mengingatkan para petani di Kecamatan Air Besar masih belum terdata secara online sehingga sangat sulit untuk bisa diberikan bantuan kepada para petani jika kelompok taninya tidak terdata.
“Karena data Kami kelompok tani di sekitar Kecamatan Air Besar ini masih sangat terbatas, oleh karena itu kami ingin mengetahui apakah benar ada kelompok tani disini dan bukan kelompok tani yang fiktif. Kedepan kelompok tani ini harus terdata secara online agar lebih mudah Kita memberikan bantuan dan kedepan pendampingan para petani bisa dilakukan melalui Kepala Desa untuk mendata luasan lahan dan kelompok tani,” lanjut Karolin. (MC/Fik)
Disiarkan di Radio Suara Landak 98 FM