 |
| Penandatangan prasasti di SMAN 1 Menyuke |
Kegiatan kulminasi tahun kedua ini bermaksud untuk menunjukkan hasil dari proses penerapan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning - PJBL) yang telah dilakukan oleh guru dan siswa sekaligus juga menunjukkan potensi siswa di bidang ekstrakurikuler digelar, Jumat (15/2/2019).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan,Jaya Saputra, Cipto Basuki selaku Head Area Pengembangan PT Sampoerna Agro Tbk, Fatmawati Kabid Pembinaan SMA Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, dan Eko Herfianto, selaku Training Management and Stakeholder Relationship School Development Outreach Sampoerna University.
Bupati Landak diwakili Asisten Perekonomian dan Pemerintahan Setda Landak, Jaya Saputra dalam sambutannya, pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan dapat bersaing di tengah masyarakat global. Hal tersebut sejalan dengan visi kabupaten Landak yaitu masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas, Bermoral, Maju, Mandiri dan Terdepan di bidang Ekonomi Kerakyatan yang Berbasis Agribisnis Dan Agro Industri.
"Kami Pemerintah Kabupaten Landak mengapresiasi terhadap kontribusi PT Sampoerna AGRO dan Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach melalui Lighthouse School Program (LSP) di SMAN 1 Menyuke untuk membantu peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Landak,"ungkapnya.
Jaya menegaskan,PT. Sampoerna Agro Tbk dan Putera Sampoerna Foundation- School Development Outreach untuk di Kabupaten Landak telah melakukan kerja sama di bidang Pendidikan.
"Tahun 2016 telah terealisasi kerja sama melalui program dan kegiatan Putera Sampoerna Foundation, salah satunya dalam bentuk beasiswa utusan daerah antara pemerintah Kabupaten Landak dengan Sampoerna Academi untuk 9 anak untuk melanjutkan studi di jenjang SMA dan saat ini semua penerima beasiswa tersebut sudah lulus seleksi melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu diterima di Sampoerna University.
"Saya mengajak masyarakat Menyuke khususnya warga sekolah SMA Negeri 1 Menyuke untuk termotivasi dalam megupayakan pendidikan yang lebih baik bagi anak didik agar masa depan dapat lebih baik pula,"katanya.
Pembelajaran berbasis proyek menjadi fokus utama dalam pelatihan yang diberikan kepada guru di program LSP tahun kedua sebagai upaya untuk mensinergikan warga sekolah dalam mewujudkan sekolah yang lebih efektif. Secara keseluruhan selama setahun terakhir program LSP di SMA Negeri 1 Menyuke telah melaksanakan 4 pelatihan guru, 2 pelatihan manajemen sekolah, 5 coaching and mentoring, 1 pelatihan pengembangan kapasitas komite sekolah, 1 pelatihan pengembangan kapasitas siswa, dan monitoring-evaluasi program. Selain melakukan serangkaian kegiatan tersebut, program LSP juga melakukan dukungan terhadap kegiatan kesiswaan, yaitu dengan membuka 11 cabang ekstrakurikuler. Pada tahun kedua ini dilaksanakan juga program English Teaching Assistance (ETA) dengan mendatangkan satu orang personil pengajar Bahasa Inggris dari Amerika Serikat.
“Saya mendapatkan banyak pengalaman baru di program LSP tahun kedua ini,” ujar Mada Martinus, guru di SMA Negeri 1 Menyuke.
Ia mengaku mendapatkan pendampingan langsung selama tiga bulan oleh penutur asli bahasa Inggris, Mr. Calvin Young dari Amerika Serikat.
"Beliau membantu saya dalam membantu guru dan siswa untuk terampil berkomunikasi dalam Bahasa Inggris,”katanya.
Seperti yang telah disosialisasikan di tahun pertama, Lighthouse School Program (LSP) adalah program peningkatan kualitas sekolah yang dikembangkan oleh Sampoerna University (SU) dan difasilitasi oleh School Development Outreach (SDO) untuk mewujudkan sekolah yang lebih efektif di SMAN 1 Menyuke Kabupaten Landak. Program peningkatan kualitas sekolah melalui pendekatan yang intensif, komprehensif dan kolaboratif untuk mewujudkan sistem manajemen sekolah yang akuntabel yang didukung oleh guru-guru berkualitas, terutama pada bidang STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) serta Bahasa Inggris. Melalui LSP, guru dan tim manajemen sekolah didorong untuk menerapkan praktik terbaik pembelajaran internasional.
“Di kulminasi tahun kedua ini kami (sekolah) diberikan kesempatan secara mandiri mengelola program yang memberdayakan segenap warga sekolah dengan untuk menyelenggarakan kegiatan sekolah dengan perencanaan yang matang dan profesional,” ujar Kepala SMA Negeri 1 Menyuke Budi Santoso.
Kabid Pembinaan SMA Dinas Dikbud Kalbar, Fatmawati mengatakab,kegiatan ini perlu dicontoh oleh sekolah lain karena melalui kegiatan ini guru dapat menyelenggarakan kegiatan sekolah terkait dengan materi pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas bersama siswa.
Eko Herfianto, selaku Training Management and Stakeholder Relationship School Development Outreach Sampoerna University, mengatakan bahwa Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach selaku perancang dan pelaksana program memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Landak atas kinerja dan komitmennya dalam memajukan Pendidikan di daerahnya.
"PSF – SDO juga mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten serta sekolah untuk terus melakukan inovasi dan berharap program ini dapat menginspirasi yang kemudian diterapkan di berbagai daerah di Indonesia sehingga dapat menjangkau segala lini,”jelasnya.
Ia juga menambahkan, PSF-School Development Outreach, berkomitmen untuk terus mendukung sekolah dalam menjawab tantangan pendidikan terkini di Indonesia.
"Tantangan kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah-sekolah di kota dan di pinggiran kota telah memotivasi kita untuk menciptakan sebuah program yang mendorong terjadinya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah mitra yang juga berimbas pada sekolah sekitarnya, dan memiliki dampak positif jangka panjang sehingga dapat mendorong pemerataan kualitas pendidikan secara keseluruhan,"ungkapnya.
Penulis: Rilis
Editor: Rizki
