|

Streaming Radio Suara Landak

Petani Sawit tak Khawatir Pajak Impor CPO Naik

Ngabang (Suara Landak) - Petani sawit tak khawatir pajak impor Crude Palm Oil (CPO) ke negara importir naik asalkan Tanda Buah Segar (TBS) sawit jangan sampai dibawah Rp. 1.500-Rp.1.600 perkilogramnya.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Landak Klemen Apui mengatakan,  negara importir mengenakan pajak yang tinggi bagi petani itu tidak masalah asalkan harga buah sawit jangan dibawah Rp1.500- Rp1.600 /kilo.

"Bagi kita sebagai petani jangan sampai harga di tingkat petani itu dibawah Rp1.500- Rp1.600 /kilo," ungkapnya.

Ia meminta pemerintah Indonesia harus bisa mempertimbangkan  nilai pajak dan dengan buah sawit.

"Artinya kalau pajak Impor tinggi ya kalau bisa potongan pajak untuk ekspor juga bisa diturunkan supaya berimbang,  sehingga harga buah sawit ditingkat petani tetap stabil itu yang terpenting, " tegas Klemen mantan anggota DPRD tiga periode ini.

Kleman  berharap pemerintah harus bisa mengambil kebijakan sehingga bisa dirasakan petani sawit.

"Bahwa harga TBS nya di pabrik kelapa sawit dapat dibayar dengan harga minimal diatas Rp. 1.500-Rp. 1.600 / kilo," harapnya.

Sementara itu,  petani sawit Supendi mengatakan untuk ranah pajak sebagian petani memang belum begitu memahami cuma sekarang untuk Fluktuasi harga buah sawit memang tidak stabil.

"Untuk hal kenaikan pajak sejauh ini kami petani tidak begitu nampak efeknya hanya yang petani rasakan saat ini masalah harga TBS," ungkapnya.

Supendi berharap harga sawit jangan terjadi gelombang harga yang begitu mencolok.

"Kalau perlu petani sejahtera, perusahaa, juga akan nyaman negara juga bisa merasakan manfaatnya jika rakyat sejahtera," tutupnya.

Penulis: Rizki
Editor: Kundori
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini