Pontianak (Suara Landak) – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menilai beroperasinya Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah akan membawa dampak positif bagi kelancaran lalu lintas di Kota Pontianak. Menurutnya, pelabuhan baru tersebut akan mengurangi mobilitas kendaraan besar, khususnya truk kontainer, yang selama ini kerap menjadi keluhan warga karena menimbulkan kemacetan pada jam sibuk.Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.SUARALANDAK/SK
“Kalau Pelabuhan Kijing sudah aktif, tentu sedikit banyak aktivitas di Kota Pontianak akan berkurang,” ujar Edi Kamtono saat ditemui baru-baru ini.
Ia menjelaskan, pemerintah kota sudah menerapkan aturan pembatasan jam operasional kendaraan kontainer. Truk berukuran di atas 20 feet hanya boleh beroperasi mulai pukul 21.00 hingga 05.00 WIB, sementara kontainer berukuran lebih kecil diharapkan tidak beroperasi pada jam padat lalu lintas, yakni pukul 06.00–08.00 pagi serta 15.00–17.00 sore.
“Pembatasan ini untuk mengurangi kemacetan, sekaligus memberi ruang bagi masyarakat agar aktivitas sehari-hari mereka lebih lancar,” jelasnya.
Edi menambahkan, seiring meningkatnya aktivitas pelabuhan, jumlah truk kontainer yang melintas di jalan kota semakin banyak. Karena itu, percepatan operasional Pelabuhan Kijing dinilai sebagai langkah strategis agar distribusi logistik lebih terpusat di Mempawah.
“Kami berharap Pelabuhan Kijing segera dioperasikan supaya kontainer tidak padat di Pontianak dan bisa dipindahkan ke sana,” tegasnya.
Selain mengatur lalu lintas kendaraan berat, Edi juga mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati di jalan.
“Kepada para pengendara harus berhati-hati. Kalau orang tua, mohon juga mengontrol anak-anaknya di jalan raya. Saat ini lahan jalan kita terbatas, tapi pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kelengkapan infrastruktur yang ada,” pungkasnya.[SK]