|

Streaming Radio Suara Landak

Mensos Saifullah Yusuf Tegaskan Sekolah Rakyat Pontianak Harus Bebas dari Bullying dan Intoleransi

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf Saat meninjau Sekolah Rakyat Rintisan Kalbar.SUARALANDAK/SK
Pontianak (Suara Landak) – Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, menegaskan pentingnya penerapan pendidikan karakter untuk mencegah tindakan bullying, intoleransi, dan kekerasan di lingkungan Sekolah Rakyat Pontianak, Kalimantan Barat.

Pesan tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat Pontianak yang berlokasi di Jalan Abdurahman Saleh, BLKI, pada Rabu (22/10/2025).

Dalam kunjungan itu, Mensos Saifullah Yusuf menekankan bahwa Sekolah Rakyat harus menjadi ruang pendidikan yang aman, ramah anak, dan menumbuhkan rasa saling menghargai di antara siswa.

“Tidak boleh ada bullying, tidak ada perundungan, tidak ada pelecehan seksual, dan tidak boleh ada tindakan intoleransi. Guru-guru di Sekolah Rakyat harus punya empati dan kesabaran dalam membimbing anak-anak,” tegasnya.

Mensos juga mengapresiasi praktik pendidikan karakter dan toleransi yang sudah diterapkan di Sekolah Rakyat Pontianak, terutama melalui kegiatan makan siang bersama siswa dari berbagai latar belakang agama dan budaya.

“Ada yang berdoa dengan cara Islam, ada yang berdoa dengan cara agamanya masing-masing, tapi semuanya duduk bersama, saling menghargai. Di situ terlihat nilai toleransi dan kebersamaan. Inilah pendidikan yang kita harapkan,” ujarnya.

Menurutnya, kebiasaan sederhana seperti makan bersama dapat menumbuhkan empati, disiplin, dan rasa persaudaraan di kalangan pelajar.

Sekolah Rakyat Pontianak sendiri mulai beroperasi pada September 2025 dan kini masih dalam tahap adaptasi awal. Mensos mengakui bahwa masa awal pembelajaran merupakan periode penuh dinamika karena siswa dan guru masih saling beradaptasi.

“Bulan-bulan pertama memang masa adaptasi yang penuh tantangan. Tapi saya yakin, memasuki bulan kedua dan ketiga semuanya akan berjalan lebih stabil dan pembelajaran makin lancar,” tuturnya.

Saifullah menambahkan, pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan terus memperkuat dukungan terhadap pengembangan Sekolah Rakyat, termasuk penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.

“Kita harapkan ke depan, dalam lima tahun semua kabupaten dan kota di Kalbar sudah memiliki Sekolah Rakyat. Yang penting, pemetaan dan data siswanya harus akurat agar sekolah diisi oleh anak-anak yang memang membutuhkan,” jelasnya.

Mensos menegaskan, pembangunan Sekolah Rakyat bukan hanya untuk memberikan akses pendidikan, tetapi juga membentuk generasi yang berkarakter, toleran, dan mandiri.

“Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar, tapi tempat membangun manusia Indonesia yang berempati, berakhlak, dan siap menghadapi masa depan,” pungkasnya.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini