Program Studi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Ilmu Kesehatan dan Psikologi Universitas Muhammadiyah (UM) Pontianak melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (KPM) bertajuk “Sinergi Pendampingan Gizi (SI GIZI) untuk Balita Stunting” di Desa Rasau Jaya II, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Hibah Pengabdian Dosen UM Pontianak Skema PkM Kemitraan Masyarakat, yang didanai oleh Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Ketua tim pengabdian, Marlenywati, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut melibatkan dua mahasiswa, yaitu Suci Zaskia dan Nurlita, yang turut berpartisipasi secara aktif dalam setiap rangkaian kegiatan.
“Bagi mahasiswa, kegiatan ini menjadi sarana belajar sekaligus bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat. Mereka bisa langsung berinteraksi, memberikan edukasi, dan membantu warga dalam upaya pencegahan stunting,” ujar Marlenywati, Kamis (16/10/2025).
Program SI GIZI menyasar 21 ibu dengan balita berusia 12–59 bulan dari Posyandu Dahlia, dan dirancang untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang serta pencegahan penyakit menular.
Rangkaian kegiatan yang digelar pada Kamis, 7 Agustus 2025 lalu diawali dengan praktek Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), sebagai langkah membangun perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini. Setelah itu, para ibu bersama mahasiswa melakukan pengukuran status gizi balita, meliputi penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan untuk memantau tumbuh kembang anak.
Salah satu sesi yang paling diminati peserta adalah praktek memasak pangan lokal bergizi, seperti Sup Ayam Jagung dan Bola Singkong Keju, yang dibimbing langsung oleh tim pengabdi dan dibantu kader Posyandu.
Selain edukasi gizi, kegiatan juga menghadirkan materi tentang penyakit menular (TBC) yang disampaikan oleh kader dari Yayasan Bina Asri Kalimantan Barat, serta materi gizi seimbang dari tim dosen pengabdi.
Menurut Marlenywati, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pemberian pengetahuan, tetapi juga pada pemberdayaan keluarga melalui keterampilan praktis yang dapat diterapkan di rumah.
“Melalui kegiatan ini, ibu-ibu tidak hanya memahami pentingnya gizi, tetapi juga mampu mengolah makanan bergizi dengan bahan lokal yang mudah dan terjangkau. Harapannya, balita di Desa Rasau Jaya II dapat tumbuh sehat dan cerdas,” ungkapnya.
Sebagai penutup, seluruh peserta menerima paket makanan bergizi sebagai bentuk dukungan terhadap pemenuhan gizi keluarga.
Ketua Kader Posyandu Dahlia, Rohayati, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Ibu-ibu di sini antusias sekali, apalagi saat praktek memasak pangan lokal. Ini membantu mereka memahami cara membuat makanan bergizi yang disukai anak dan tidak mahal,” ujarnya.
Kegiatan SI GIZI menjadi bukti nyata kolaborasi antara akademisi, kader posyandu, dan masyarakat dalam upaya menurunkan stunting serta membangun kesadaran pentingnya perilaku hidup sehat di tingkat keluarga.[SK]