![]() |
Gubernur Kalbar H Ria Norsan saat hadiri pelantikan Pengurus KAHMI Kalbar.SUARALANDAK/SK |
“Perubahan tidak cukup hanya dengan slogan, tapi harus dibuktikan melalui aksi nyata, kerja kolektif, dan ide-ide progresif,” ujar Ria Norsan.
Dalam sambutannya yang menyentuh, Ria Norsan juga mengenang masa perjuangannya sebagai kader HMI yang penuh keterbatasan, namun sarat semangat. Ia mengaku selalu tersentuh saat mendengar lagu-lagu perjuangan HMI karena membawa kembali kenangan masa pengkaderan.
“Kalau saya dengar lagu-lagu perjuangan HMI, saya bisa meneteskan air mata. Itu mengingatkan bagaimana kami dulu berjuang dengan penuh kesederhanaan,” kenangnya.
Sementara itu, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Dr. M. Rifqinizamy Karsayuda, memberikan orasi inspiratif yang menyoroti pentingnya keberlanjutan kaderisasi dan soliditas alumni. Ia mengingatkan bahwa tidak akan ada alumni jika proses pengkaderan mati.
“Jangan biarkan mata air pengkaderan HMI kering. Tidak pernah ada alumni jika HMI-nya mati,” tegas Rifqi.
Ia juga menyoroti lemahnya kiprah KAHMI di bidang entrepreneurship dan menyerukan perlunya membangun kemandirian ekonomi. Rifqi menjadikan sosok Gubernur Ria Norsan sebagai contoh nyata kader HMI yang sukses membangun kekuatan politik dan ekonomi secara mandiri.
“Kita banyak profesor, doktor, tapi minim wirausahawan. Kalau ingin jadi pemimpin yang kuat, mulailah dari kemandirian ekonomi,” ujarnya.
Di sisi lain, Rifqi menegaskan agar KAHMI Kalbar menjadi organisasi yang inklusif, intelektual, dan beradab. Ia mengajak semua pihak untuk menjauhi gaya organisasi yang konfrontatif dan lebih mengedepankan etika dalam berdakwah maupun berorganisasi.
Pelantikan ini juga menjadi momen penting bagi Ketua Umum KAHMI Kalbar terpilih, H. Harisson, yang menyampaikan komitmen kuat untuk menjadikan KAHMI sebagai organisasi yang lebih strategis dan berdampak.
“Hari ini adalah awal dari sebuah tanggung jawab intelektual dan moral. Amanah besar ini harus dijalankan untuk menjadikan KAHMI Kalbar lebih berdaya, strategis, dan memberi dampak nyata bagi umat dan bangsa,” kata Harisson.
Ia menekankan bahwa KAHMI bukan sekadar organisasi alumni, melainkan rumah besar para intelektual Muslim Indonesia. Sesuai arah hasil Rakornas dan Silatnas KAHMI I tahun 2025, KAHMI Kalbar akan fokus pada isu-isu strategis seperti ketahanan pangan, kemandirian energi, pendidikan, dan reformasi politik yang berkeadaban.
“Konsolidasi intelektual, pemberdayaan ekonomi kader, serta pengabdian di bidang kesehatan, lingkungan, dan pendidikan harus menjadi roh gerakan KAHMI di Kalbar,” tutup Harisson.
Pelantikan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, pengurus KAHMI pusat, serta jajaran alumni HMI se-Kalimantan Barat. Acara ditutup dengan deklarasi komitmen bersama untuk menjadikan KAHMI sebagai garda terdepan dalam pembangunan bangsa yang berintegritas dan berkemajuan.[SK]