|

Streaming Radio Suara Landak

Titik Api Muncul di Kubu Raya, BPBD Kalbar: Warga Rentan Diminta Mengungsi

  

upaya pemadaman yang dilakukan BPBD Kalbar bersama petugas gabungan.SUARALANDAK/SK
Kubu Raya (Suara Landak) – Minimnya curah hujan yang melanda wilayah Kalimantan Barat dalam beberapa hari terakhir mulai memicu kemunculan titik-titik api di sejumlah kabupaten/kota, termasuk di Kabupaten Kubu Raya. Kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir Juli 2025, berdasarkan laporan terbaru dari BMKG.

Salah satu titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terdeteksi pada Selasa (22/7/2025) siang, di Desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya. Titik api ditemukan oleh petugas saat melakukan patroli darat rutin.

“Kami bersama tim gabungan langsung melakukan upaya pemadaman. Hingga saat ini, api masih membara,” ungkap Daniel, Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar.

Daniel mengungkapkan bahwa proses pemadaman mengalami sejumlah kendala, terutama terkait akses sumber air di sekitar lokasi. Pendangkalan parit membuat tim sulit menjangkau air dalam jumlah cukup untuk memadamkan api secara optimal.

“Ada parit di sekitar lokasi, tapi dangkal. Jadi kami harus mengambil air dari lokasi yang cukup jauh, menggunakan tangki milik petugas pemadam kebakaran,” jelasnya.

Yang mengkhawatirkan, api diketahui mulai mendekati pemukiman warga. Petugas terus berupaya keras untuk mencegah api menjalar lebih luas ke kawasan perumahan.

BPBD Kalbar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya kabut asap. Bagi warga yang memiliki anggota keluarga berisiko tinggi, seperti bayi, balita, ibu hamil, dan lansia, disarankan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman dan sehat apabila kabut asap mulai terasa pekat.

“Kami sarankan, jika memiliki keluarga yang masuk kelompok rentan seperti bayi dan lansia, segera mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman,” tutup Daniel.

BPBD Kalbar bersama TNI, Polri, Manggala Agni, dan dinas terkait terus melakukan patroli rutin, serta menyiagakan peralatan dan personel untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Edukasi dan imbauan kepada masyarakat juga terus digencarkan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, demi mencegah meluasnya karhutla.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini