|

Streaming Radio Suara Landak

Marak Penipuan di Marketplace Media Sosial, Warga Kalbar Diminta Waspada

Ilustrasi Cyber Crime./Suara Kalbar
Pontianak (Suara Landak) - Kasus penipuan melalui marketplace media sosial seperti Facebook semakin meresahkan masyarakat Kalimantan Barat. Pelaku menggunakan modus berpura-pura menjual barang elektronik atau kendaraan dengan harga menarik untuk memikat calon korban, tetapi tujuan utamanya adalah penipuan.

Ardy, seorang warga Pontianak, membagikan pengalamannya saat mencari kendaraan bekas di marketplace Facebook. Awalnya tertarik dengan harga murah yang ditawarkan, kecurigaan Ardy muncul ketika penjual meminta uang muka tanpa memberikan bukti yang cukup bahwa kendaraan tersebut benar-benar ada.

“Saya merasa ragu ketika penjual meminta saya transfer uang terlebih dahulu tanpa menunjukkan bukti. Apalagi, dari foto-fotonya saja sudah tidak meyakinkan,” ujar Ardy kepada Suarakalbar.co.id, Senin (4/11/2024).

Menurut Ardy, pelaku sering kali menggunakan berbagai cara untuk meyakinkan korban, mulai dari memasang foto menarik hingga memberikan alasan yang tampak logis. Namun, saat diminta bukti lebih lanjut, pelaku hanya memberikan foto yang sulit dipercaya.

Ardy berharap pihak kepolisian, khususnya tim cyber crime, lebih aktif melakukan pengawasan di media sosial agar masyarakat terlindungi dari modus seperti ini. "Ini meresahkan, apalagi media sosial sekarang sudah seperti pasar online bagi banyak orang. Penting bagi kepolisian untuk menindak tegas pelaku dan menjaga keamanan masyarakat dari berbagai bentuk kejahatan daring," imbuhnya.

Selain penipuan di marketplace Facebook, jenis kejahatan serupa juga terjadi melalui platform lain seperti Instagram. Dina, warga Kabupaten Mempawah, mengalami penipuan dari seseorang yang mengaku perwakilan bank. Dina ditipu setelah pelaku meyakinkannya untuk membagikan kode OTP (One-Time Password), yang biasanya digunakan bank untuk transaksi aman.

“Awalnya saya percaya, karena cara bicaranya meyakinkan dan mereka meminta konfirmasi data pribadi seolah-olah ini untuk keamanan akun saya,” ungkap Dina. Dina baru sadar telah ditipu saat pelaku mulai meminta nominal transaksi yang besar. Ia segera menghubungi pihak bank untuk memblokir rekeningnya dan kemudian melapor ke Polda Kalbar.

Tips Aman Bertransaksi di Media Sosial

Untuk menghindari penipuan serupa, berikut beberapa tips yang dapat diikuti pengguna media sosial:

  1. Periksa Profil Penjual
    Pastikan penjual memiliki profil yang kredibel. Lihat ulasan dari pengguna lain dan periksa apakah produk yang ditampilkan memiliki keaslian.

  2. Hindari Pembayaran di Muka
    Jangan mentransfer uang sebelum bertemu langsung atau menerima barang. Penjual yang memaksa pembayaran di muka perlu dicurigai.

  3. Waspadai Permintaan Kode OTP
    Jika ada yang mengaku dari bank atau lembaga resmi meminta OTP, segera tolak. Bank tidak akan meminta kode OTP langsung dari nasabah.

  4. Laporkan Akun yang Mencurigakan
    Segera laporkan akun mencurigakan ke platform media sosial agar dapat segera ditindaklanjuti.

Masyarakat diimbau untuk semakin berhati-hati saat bertransaksi di media sosial. Keamanan digital harus menjadi prioritas, mengingat besarnya peran media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pencegahan dan pengawasan yang lebih ketat, diharapkan kasus-kasus penipuan ini dapat diminimalisir sehingga masyarakat tidak lagi dirugikan oleh kejahatan daring. [SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini