Operasi pasar ini merupakan langkah pemerintah untuk mengendalikan inflasi daerah sekaligus memeriahkan peringatan hari jadi ke-23 Kota Singkawang tahun 2024. Penjabat Walikota Singkawang, Sumastro, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang antusias mengikuti program ini.
“Saya sangat senang bisa hadir di tengah masyarakat dalam operasi pasar ini, yang merupakan wujud perhatian pemerintah. Saya harap ibu-ibu bisa memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Sumastro.
Menurut Sumastro, paket sembako subsidi ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan mengurangi pengeluaran rumah tangga. Meskipun jumlahnya terbatas, ia yakin program ini memberikan manfaat besar bagi warga Singkawang.
“Kita siapkan paket subsidi ini, memang tidak banyak, namun saya yakin ini sangat berarti bagi warga Singkawang terkait pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari. Apalagi, saya faham ibu-ibu dan bapak-bapak sedang berhemat, sehingga operasi pasar ini menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu,” jelasnya.
Menanggapi permintaan warga agar subsidi pada paket sembako ditingkatkan, Sumastro menyatakan bahwa penambahan subsidi belum dapat dilakukan saat ini. Ia menekankan pentingnya kajian mendalam untuk memastikan kebijakan tersebut bisa dipertanggungjawabkan.
“Kita belum bisa menambah subsidi di setiap paket sembako karena segala kebijakan yang berkaitan dengan program pembangunan dan layanan masyarakat harus benar-benar dikaji dan bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Sumastro.
Namun, ia membuka diri terhadap saran warga terkait pengendalian inflasi dan pemenuhan kebutuhan pokok. “Setiap saran dari warga selalu kami terima dengan baik demi kebaikan kita bersama,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Disdaginkop dan UKM Kota Singkawang, Antin Suprihatin, menjelaskan bahwa selama operasi pasar ini, fokus utama adalah menyediakan beras, minyak goreng, dan gula pasir karena komoditi ini merupakan kebutuhan primer yang tahan lama dan tidak mudah rusak.
“Kami hanya menyediakan beras, minyak goreng, dan gula pasir karena ini adalah komoditi utama yang diperlukan masyarakat, serta dapat disimpan dalam waktu lama,” ujar Antin.
Operasi pasar ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat dan turut mendukung upaya pengendalian inflasi di Kota Singkawang. [SK]