-->
    |

Streaming Radio Suara Landak

Jumat Curhat, Polres Landak Gelar Ngopi Bareng Pengusaha Pabrik Kelapa Sawit

Jumat Curhat, Polres Landak Gelar Ngopi Bareng Pengusaha Pabrik Kelapa Sawit

Ngabang (Suara Landak) - Gelaran Ngopi bareng sekalian Jumat Curhat Kapolres Landak AKBP I Nyoman Budi Artawan.,S.H.,S.I.K.,M.M Bersama Pju Polres Landak bersama Pengusaha Pabrik Kelapa Sawit yang ada di Kabupaten Landak. Juma't (10/2/2023) pagi.

Kapolres Landak AKBP I Nyoman Budi Artawan.,S.H.,S.I.K.,M.M, melalui Kasat Reskrim Akp Anuar Syarifudin,S.H.,M.H mengatakan Juma't curhat bertujuan untuk mendekatkan Polri kepada masyarakat serta menampung  langsung keluhan berkenaan gangguan kamtibmas dan kegiatan ini menjadi agenda rutin mereka di Kepolisian. Kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban saling bertukar informasi tentang kamtibmas di Cafe Jebo Ngabang.

Adapun penyampaian dalam Jumat Curhat tersebut hari ini adalah Wirasto selaku manager MPS/GRS menyampaikan saat ini secara operasional aman, pelepasan karyawan melanggar aturan lalu di PHK dan sudah merujuk ke Desnaker, PKS bukan ini ada 5 org di PHK karena sudah tdk komitmen dgn PT selesai dengan baik, secara lingkungan kondusif namun di lingkungan PT ada PETI dan sudah lama dan secara sosial dengan karyawan kebun aman.

"MPS sudah mulai mendisiplinkan karyawan karena banyak yang hanya pinjer namun tidak kerja akhir nya di PHK. Secara operasional di MPS tidak ada masalah dan selalu berkoordinasi dengan dinas," ungkap Wirasto.

Antonius perwakilan Perusahaan PBL menyampaikan efek daripada harga TBS yang tinggi sedikit segi negatif yaitu berefek sosial dilapangan adalah maraknya pencurian di kebunnya dan di dalam kebun ada RAM, ada pencuri ada penjual (RAM). Tahun 2019 jumlah tenaga kerjanya harusnya 2000 namun saat itu menjadi 5000 orang, pembayaran kerja di kebun saat ini borongan, permohonan di tertibkan RAM.

"Ada yang PAM saat ini memberikan himbauan kepada RAM utk tdk membeli hasil curian, pemerintah menerbitkan PTSL, masyarakat yang tidak menyerahkan lahan ke masyarakat sehingga di buat sertifikat dan kami keluarkan dari HGU yang bermodal sertifikat, masyarakat memanen buah sawit di atasnya dan sertifikat tidak ada titik koordinat ternyata sertifikat diluar HGU," ungkap Antonius.

Kasat reskrim AKP Anuar Syarifudin.,S.H.,M.H menyampaikan adanya aktivitas peti di Mandor lokasi PETI di PT GRS sudah namun seperti di ketahui setelah di razia hari ini besok ada lagi dan nanti akan ditindak lanjuti.

"RAM di sekitar kebun bukan kewenangan kepolisian namun dari Pemda, RAM-RAM dibuat sejenis Banner tidak menerima buah curian, mencatat penjualan buah dari masyarakat (RAM) dan modus masyarakat memanen sawit di atas lahan PT yang menganggap itu lahan mereka," ujar AKP Anuar.

Pak Jinto dari perwakilan Wilmar menyampaikan buah TBS yang tidak ber-KB karena tidak bisa membedakan buah PT yang berkualitas baik dan buah masyarakat yang masih mentah masuk Pabrik ANI. Himbauan sangat baik dari pihak kepolisian yaitu himbauan ke Pemilik RAM untuk tidak membeli buah sawit curian. Dari Pihak PT siap membantu membuat Benner.

PT Ani ada masalah sulitnya mendapatkan mitra/kontraktor dikarenakan masyarakat sekitar yang tidak mau ada tenaga dari luar, sedangkan warga sekitar tidak mempunyai kemampuan. Pencurian TBS di PT. ANI penyebabnya menjamurnya RAM dan meningkatkannya harga TBS. PT PP marak klem lahan PT oleh masyarakat dan sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat namun tokoh kalah dengan warga nya.

"Kasus pencurian yang biasa di buat di Polres kadang apabila sudah lewat 1/2 Bulan diminta laporan oleh menejemen mohon disampaikan apa kekurangannya dan kami siap menyampaikan. Di areal PT (daerah DESA RASAN) pelaku-pelaku pencurian sepertinya menggunakan narkoba sehingga tidak takut dan bahkan dengan keamanan yang jaga (brimob) mohon tindak tegas dari Polres," Ungkap Pak Jinto.

Pak Ginting perwakilan HPI Agro menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan Jum'at Curhat. 10 PT ideal nya 24 Ton pertahun namun saat ini baru 7 Ton dan sudah ditegur Pemda karena berpengaruh di kebun plasma namun saat ini masih eksis 

"Kunci sukses kami yang tidak bisa kami lepas adalah karyawan namun kami kesulitan mendisiplinkan karyawan dan pencurian apabila dilakukan pendisiplinan karyawan melakukan perlawanan dan mereka menyampaikan ke Pengurus (adat dan pemerintahan) dan kalau tidak dituruti mereka akan demo," Ungkap Pak Ginting.

"Dengan tidak disiplin produktivitas kami berkurang, sistem borongan pernah dilakukan namun ternyata tidak sesuai kenyataa. Adanya pencurian kami lapis sekarang dengan mendatangkan BKO namun sekarang pencuri sudah merubah caranya dengan cara mengambil buah inti diletakkan ke lahan mereka dan apabila ditanya oleh petugas sudah dikenakan adat dengan campak mulut dan adanya intimidasi dari masyarakat dengan membawa nama ormas apabila hal-hal yang masyarakat minta tidak diterima,"Lanjutnya.

Kabag Ops Polres Landak Kompol Sugyono.,S.H.,Mpd menyampaikan narkoba ada bandar ada kurir dan biasanya bandar apabila tertangkap mereka tidak akan menyebut darimana asalnya. Dia berharap mudah-mudahan dalam waktu dekat pengedar narkoba di Wilmar akan tertangkap.

Kasat Reskrim juga menyampaikan mengenai laporan di PT masih ada pencurian yang ada pelakunya tidak dibawa ke Polres sedangkan ada pengamanan di PT dan adanya BB yang dibawa pabrik namun tidak dibawa ke Polri.

Kasat Reskrim Polres Landak mengucapkan terima kasih atas saran serta masukan yang disampikan. masukan yang disampaikan akan segera ditindaklanjuti kedepannya.

"Polres Landak siap melaksanakan masukan dan pelayanan Kepolisian kepada masyarakat demi terwujudnya kamtibmas yang kondusif di Kabupaten Landak ini. Harapan kami semua masyarakat dapat membantu kami menjaga kamtibmas di Kabupaten Landak ini," pungkas AKP Anuar.

805tm / Dion RSL

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini