-->
    |

Streaming Radio Suara Landak

Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 0 Persen Gegara Virus Corona

JK-Sri Mulyani lakukan salam corona(Twitter/@husainabdullah1)

Jakarta (Suara Landak) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perkembangan penyebaran virus corona atau Covid-19 di tanah air. Sebab jika pemerintah gagal dalam melakukan penanganan bisa-bisa pertumbuhan ekonomi Indonesia tak akan tumbuh atau 0 persen.

Terlebih jika wabah virus corona ini berlangsung sampai 6 bulan ke depan. Bahkan jika terjadi lockdown.

"Jika masalah jauh lebih berat dan durasi covid lebih dari 3 sampai 6 bulan dan terjadi lock down dan perdagangan internasional drop di bawah 30 persen sampai dengan tadi beberapa penerbangan turun, maka skenario bisa lebih dalam pertumbuhan ekonomi 2,5 bahkan 0 persen," kata Sri Mulyani dalam video teleconference kepada wartawan, Jumat (20/3/2020).

Sejak pandemi virus corona mulai mempengaruhi ekonomi global, kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini sejumlah lembaga keuangan dunia mulai melakukan hitung ulang atau revisi terkait pertumbuhan ekonomi global dengan memasukkan dampak dari pandemi virus corona.

"Asumsi haampir seluruh lembaga buat skenario dan proyeksi mungkin apakah bisa akurat bisa dilakukan disaat perubahan berjalan, di Kemenkeu buat beberapa skenario, katakan jika skenario durasi covid berapa lama berapa bulan dan kemungkinan terjadi pergerakan yang dipersempit dan jika terjadi lockdown," paparnya.

Saat ini sesuai dengan hitungan sementara Kemenkeu pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan bisa tumbuh sekitar 4 persen pada tahun ini. Ini pun dengan mempertimbangkan banyak aspek termasuk juga soal penurunan harga minyak dunia dan pengaruh virus corona.

"Kami memasukkan skenario ICP (harga minyak dunia) penurunan dan drastis dalam beberapa minggu terakhir, skenairo tersebut pertumbuhan ekonomi dari paling dalam pengaruh covid mash diatas 4 persen," kata Sri Mulyani.

"Saat ini kami belum bisa sampaikan size sebab penananganan covid akan dilakukan terus sampai ditemukan vaksin antivirus jika bisa dilakukan cepat akan memperpendek. Jadi kami lakukan persiapan berdasarkan kondisi," tambahnya.

Sumber (Suara.com)
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini