|

Streaming Radio Suara Landak

Level Ekstrem, Pemkab Landak Imbau Masyarakat Waspada Karhutla

indikator menunjukan level ekstrim 

Ngabang (Suara Landak) – Hingga saat ini bahaya kebakaran di musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Landak sudah memasuki tingkat ekstrem, untuk mengantisipasi kebakaran tersebut Pemerintah Kabupaten Landak mengimbau supaya masyarakat waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan.

Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa menyampaikan jika tingkat waspada karhutla disikapi maka kebakaran akan dapat diminimalisir dan dampaknya juga tidak akan meluas.

“Saat ini masyarakat memang sudah musimnya membakar ladang, nah untuk menghindari kebakaran meluas maka saya mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap api tersebut supaya tidak membakar lahan sekelilingnya," ungkap Bupati.

"Adapun cara sehingga tidak terjadinya kebakaran tersebut bagi warga yang akan membakar ladang wajib melaporkan kepada kepala dusun, desa hingga camat dan petugas terkait," kata Bupati Landak saat ditemui pada Rabu, (13/8/2019).

Selain itu Karolin juga mengimbau warga supaya membersihkan sekeliling ladang yang akan dibakar supaya tidak membakar lahan lainnya dan juga membakar ladangnya pada sore hari.

“Berladang dengan cara membakar ini sudah turun temurun yang diwarisi dari nenek moyang kita, namun pada saat itu jarang terjadi kebakaran karena mereka memakai cara tradisional yakni membersihkan sekeliling ladang bahkan membuat parit kemudian membakar ladang pada sore hari," jelas Karolin.

Sementara itu Syarif Hardiansyah, Komandan Manggala Agni Daerah Operasi (DAOPS) Pontianak Pondok Kerja Landak saat ditemui menyampaikan bahwa saat ini Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK) di Kabupaten Landak diakuinya memang sudah memasuki level ekstrem.

“Perlu diketahui bahwa untuk peringkat bahaya kebakaran pada minggu ini sudah memasuki tingkat ekstrem dan ini berlaku bukan hanya di Landak tapi di Kalimantan Barat. Tapi untuk Kabupaten Landak dikarenakan letaknya lebih tinggi dan struktur tanahnya lebih banyak kandungan mineral dibanding Pontianak dan sekitar maka api akan cepat padam sehingga asap yang terjadi akibat kebakaran juga cepat hilang," ujar Syarif.

Selain itu Syarif juga menyampaikan bahwa dari hasil pantauan lapangan yang didapat untuk masyarakat Kabupaten Landak diakuinya sudah banyak yang memahami cara berladang terutama dalam membakar ladang.

“Meski masih ada terjadi kebakaran dilapangan tetapi dari hasil yang kami dapat bahwa masyarakat Kabupaten Landak sudah cukup banyak yang memahami berladang dengan cara membakar ladang tersebut meski begitu untuk menghindari kebakaran maka alangkah baiknya warga melaporkan kegiatan tersebut dan ternyata ini sudah berlaku bahkan kita sudah sering mendapat laporan dari kepala desa terkait kegiatan tersebut," pungkasnya.

Sumber : Humas Pemda Landak
Editor : Tullahwi
Disiarkan di Radio Suara Landak 98 FM
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini