Ngabang (Suara Landak) - Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa mengungkapkan, pada tahun 2019 ini Kabupaten Landak akan membangun 11 menara komunikasi (tower) baru di sejumlah kecamatan yang ada di Landak.
Sebelas tower baru tersebut berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) yang diperjuangkan bupati Karolin untuk daerah-daerah terpencil dan belum terjangkau sinyal telekomunikasi.
"Tidak gampang lho memperjuangkan ini, harus bolak-balik ke Jakarta supaya bisa terwujud agar daerah-daerah yang terpencil di Kabupaten Landak ini bisa menikmati akses telekomunikasi," ungkap Karolin, Jumat (15/2/2019).
"Karena salah satu yang dikeluhkan oleh masyarakat di pedalaman selama ini adalah tower," tambahnya.
Karolin menambahkan, 11 tower baru tersebut diperoleh setelah pihaknya mengubah peraturan bupati yang mencakup mempermudah perijinan, pajak, dan lainnya. Meski diakuinya, salah satu dampak dari merubah peraturan bupati tersebut adalah berkurangnya pendapatan daerah.
"Tapi setidaknya berdampak pada percepatan pembangunan infrastruktur, sehingga masyarakat bisa lebih melek teknologi dan informasi," jelasnya.
Saat ini, 11 tower tersebut sudah dalam tahap pembangunan dan diharapkan segera selesai agar masyarakat bisa menikmatinya.
Sebaran 11 tower tersebut diantaranya di desa Tenguwe, Merayuh, Nyari, Sempatung Lawek, Tengon dan Bentiang di Kecamatan Air Besar. Kemudian di desa Amang dan Mu'un Kecamatan Ngabang, desa Bengawan Ampar di Kecamatan Kuala Behe, desa Bengkawe di Kecamatan Menjalin dan desa Ladangan di Kecamatan Menyuke.
Dengan beroperasinya tower baru tersebut nantinya, diharapkan akses telekomunikasi masyarakat di daerah tersebut bisa lebih maju dan berdampak positif terhadap perekonomian.
Penulis: Tim Liputan
Editor: Rie
Sebelas tower baru tersebut berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) yang diperjuangkan bupati Karolin untuk daerah-daerah terpencil dan belum terjangkau sinyal telekomunikasi.
"Tidak gampang lho memperjuangkan ini, harus bolak-balik ke Jakarta supaya bisa terwujud agar daerah-daerah yang terpencil di Kabupaten Landak ini bisa menikmati akses telekomunikasi," ungkap Karolin, Jumat (15/2/2019).
"Karena salah satu yang dikeluhkan oleh masyarakat di pedalaman selama ini adalah tower," tambahnya.
Karolin menambahkan, 11 tower baru tersebut diperoleh setelah pihaknya mengubah peraturan bupati yang mencakup mempermudah perijinan, pajak, dan lainnya. Meski diakuinya, salah satu dampak dari merubah peraturan bupati tersebut adalah berkurangnya pendapatan daerah.
"Tapi setidaknya berdampak pada percepatan pembangunan infrastruktur, sehingga masyarakat bisa lebih melek teknologi dan informasi," jelasnya.
Saat ini, 11 tower tersebut sudah dalam tahap pembangunan dan diharapkan segera selesai agar masyarakat bisa menikmatinya.
Sebaran 11 tower tersebut diantaranya di desa Tenguwe, Merayuh, Nyari, Sempatung Lawek, Tengon dan Bentiang di Kecamatan Air Besar. Kemudian di desa Amang dan Mu'un Kecamatan Ngabang, desa Bengawan Ampar di Kecamatan Kuala Behe, desa Bengkawe di Kecamatan Menjalin dan desa Ladangan di Kecamatan Menyuke.
Dengan beroperasinya tower baru tersebut nantinya, diharapkan akses telekomunikasi masyarakat di daerah tersebut bisa lebih maju dan berdampak positif terhadap perekonomian.
Penulis: Tim Liputan
Editor: Rie