Menjalin (Suara Landak - Wakil Bupati Landak Herculanus Heriadi mengajak anggota Kelompok tani untuk terus menanam padi di lahan sawahnya dengan sistem tanam sampai tiga kali setahun.
"Kalau sekarang dua kali dalam setahun, ke depan bisa tiga kali setahun, tapi Bapak Ibu harus kerjasama sehingga hasil padinya bagus," ujar Heriadi, usai menanam padi dalam rangka tanam perdana padi anggota binaan CU Semarong si Dusun Nyawan, Desa Nangka, Kecamatan Menjalin, 5 Desember 2018.
Kegiatan tersebut dihadiri Muspika Menjalin,Kades Nangka, Pengurusan CU Semarong yakni General Manager Burusius Yuvensius, Ketua pengawas Stefanus Temo, Manager Area CU Semarong, para kepala divisi CU Semarong. Desa Nangka merupakan sentra produksi padi Kecamatan Menjalin dengan 18 kelompok tani dan dua gabungan kelompok tani.
Politisi PDI Perjuangan itu mengakui sektor pertanian adalah sektor utama pembangunan ekonomi di Kabupaten Landak, karena sektor tersebut penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yakni 35,13 persen menurut BPS 2017, demikian juga penyerapan tenaga kerja, kesempatan berusaha.
"Kami mendukung dan mengapresiasi kegiatan Pilot Project Koperasi Kredit CU Semarong karena salah satu tujuan pelaksanaannya untuk penurunan angka Kemiskinan Anggota." ujar Heriadi.
Heriadi memaparkan juga, berdasarkan BPS 2017, produksi padi sawah dan ladang di Kabupaten Landak 244.340 ton, dengan produktivitas padi sawah 34,69 kwintal/hektar produktivitas padi ladang 16,56 kwintal/hektar hal ini menempatkan Kabupaten Landak sebagai penyumbang padi terbesar di Kalbar.
Dijelaskan Heriadi pula, Pemerintah Kabupaten Landak berupaya mengembangkan komoditas bibit padi unggulan lokal diantaranya Padi Palawakng KMN (Komoditas Unggulan Nasional), yang saat ini sudah didaftarkan ke pusat perlindungan varietas tanaman Kementerian Pertanian RI sebagai varietas Padi lokal milik Kabupaten Landak, serta bekerja sama dengan BATAN Jakarta untuk memperpendek umur padi Palawakng KMN.
Lebih lanjut suami anggota DPRD Provinsi Kalbar Maria Lestari itu mengungkapkan peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah juga sangat strategis dalam perekonomian daerah sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi dimasa depan.
Penulis: Rilis
Editor: Rie
"Kalau sekarang dua kali dalam setahun, ke depan bisa tiga kali setahun, tapi Bapak Ibu harus kerjasama sehingga hasil padinya bagus," ujar Heriadi, usai menanam padi dalam rangka tanam perdana padi anggota binaan CU Semarong si Dusun Nyawan, Desa Nangka, Kecamatan Menjalin, 5 Desember 2018.
Kegiatan tersebut dihadiri Muspika Menjalin,Kades Nangka, Pengurusan CU Semarong yakni General Manager Burusius Yuvensius, Ketua pengawas Stefanus Temo, Manager Area CU Semarong, para kepala divisi CU Semarong. Desa Nangka merupakan sentra produksi padi Kecamatan Menjalin dengan 18 kelompok tani dan dua gabungan kelompok tani.
Politisi PDI Perjuangan itu mengakui sektor pertanian adalah sektor utama pembangunan ekonomi di Kabupaten Landak, karena sektor tersebut penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yakni 35,13 persen menurut BPS 2017, demikian juga penyerapan tenaga kerja, kesempatan berusaha.
"Kami mendukung dan mengapresiasi kegiatan Pilot Project Koperasi Kredit CU Semarong karena salah satu tujuan pelaksanaannya untuk penurunan angka Kemiskinan Anggota." ujar Heriadi.
Heriadi memaparkan juga, berdasarkan BPS 2017, produksi padi sawah dan ladang di Kabupaten Landak 244.340 ton, dengan produktivitas padi sawah 34,69 kwintal/hektar produktivitas padi ladang 16,56 kwintal/hektar hal ini menempatkan Kabupaten Landak sebagai penyumbang padi terbesar di Kalbar.
Dijelaskan Heriadi pula, Pemerintah Kabupaten Landak berupaya mengembangkan komoditas bibit padi unggulan lokal diantaranya Padi Palawakng KMN (Komoditas Unggulan Nasional), yang saat ini sudah didaftarkan ke pusat perlindungan varietas tanaman Kementerian Pertanian RI sebagai varietas Padi lokal milik Kabupaten Landak, serta bekerja sama dengan BATAN Jakarta untuk memperpendek umur padi Palawakng KMN.
Lebih lanjut suami anggota DPRD Provinsi Kalbar Maria Lestari itu mengungkapkan peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah juga sangat strategis dalam perekonomian daerah sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi dimasa depan.
Penulis: Rilis
Editor: Rie