|

Streaming Radio Suara Landak

Presiden MADN Lantik Pengurus DAD Kalbar

Pontianak (Suara Landak) - Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Cornelis mengharapkan pengurus Dewan Adat Dayak provinsi Kalimantan Barat untuk menerapkan manajemen organisasi modern untuk memaksimalkan berbagai program kerja yang ada pada organisasi ada tersebut.

 "Saya mengharapkan agar para pengurus DAD Kalbar periode 2017-2022 yang baru dilantik ini agar bisa menerapkan manajemen organisasi yang moderm agar berbagai program yang ada bisa lebih dimaksimalkan," kata Cornelis, saat melantik pengurus DAD Kalbar untuk periode 2017-2022 di Pontianak, Selasa, (25/7).

Menurutnya, untuk mengurus sebuat organisasi diperlukan SDM yang bisa bekerja secara militan dan tidak mengejar suatu keuntungan semata dari organisasi yang diikutinya.

"Jika pengurus suatru organisasi bisa mengaplikasikan teori-teori organisasi modern, saya yakin, organisasi itu pasti bisa maju dan untuk menjalankannya tidak perlu orang banyak. Saya saja mengurus partai PDI Perjuangan Kalbar ini saja hanya 17 orang, namun PDI bisa menjadi pemenang di Kalbar," tuturnya.

Demikian dengan mengurus organisasi pemerintahan Kalbar, lanjutnya, hanya dibantu 51 SKPD, pemerintahan di Kalbar bisa berjalan selama sepuluh tahun dibawah kepemimpinannya.

 "Jadi, kalau macam pengurus DAD Kalbar ini, orangnya sudah banyak, dan semuanya sudah berkompeten di bidangnya, karena disini banyak yang berasal dari kaum intelek, berpangkat dan bergelar, jangan sampai malah membuat roda organisasi menjadi mundur," katanya.

Pada kesempatan itu, Cornelis juga mengingatkan kepada DAD Kalbar untuk bisa mempersatukan semua masyarakat Dayak yang ada
 Kalimantan Barat, tanpa membedakan sub suku, maupun agama yang ada.

"Yang namanya masyarakat Dayak itu tidak ada sub suku yang hebat, karena semua sama. Demikian juga dengan agama, jangan lagi membeda-bedakan, karena masyarakat Dayak ini terdiri dari beberapa agama, ada yang Katolik, protestan, bahkan sudah banyak yang menganut agama Islam, sehingga jangan lagi agama jadi persoalan dan masyarakat Dayak harus selalu bersatu," kata Cornelis.

Selain itu, Cornelis meminta DAD Kalbar merubah pola pikir dalam menjalankan roda organisasinya. Menurut Cornelis, DAD adalah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial, sehingga pengurusnya harus jujur dan bertanggungjawab saat menjalankan fungsi organisasi.

“Lalu penyakit juga, minta sana minta sini. Ini memalukan. Mengatasnamakan organisasi lagi, padahal uangnya tidak masuk ke organisasi,” tandas Cornelis.

Mengingat DAD Kalbar akan menjadi wadah dari berbagai kepentingan masyarakat suku dayak, Cornelis juga menyarankan agar DAD Kalbar melibatkan tokoh adat dalam setiap pengambilan keputusan

Ketua DAD Kalbar periode 2017-2022 yang baru saja dilantik, Jakius Sinyor mengatakan dirinya siap untuk menjalankan semua program yang ada pada organisasi tersebut dengan memaksimalkan semua biro yang ada dalam kepengurusannya.

"Saya yakin, para pengurus yang juga dilantik bersama saya ini memiliki kompetensi yang sesuai dengan setiap biro/bidang yang dipercayakan kepada mereka. Untuk itu, setelah pelantikan pengurus ini, kami akan segera membahas program kerja yang akan dilaksanakan nanti, untuk kemajuan masyarakat Dayak di Kalbar," kata Jakius.

Jakius memastikan seluruh program kerja organisasi yang dipimpinnya mendukung kebijakan pemerintah. Hal itu, direalisasikan dengan keterlibatan 21 biro atau unit kerja yang ada dalam kepengurusan DAD Kalbar.

“Biro-biro ini nanti kita akan sinergiskan dengan struktur yang ada di pemerintahan. Oleh karena itu saya minta nanti kepada kepengurusan ini, betul-betul melaksanakan program kerja,’ ucapnya.

Sejumlah tantangan lanjut Jakius akan dihadapi DAD Kalbar. antara lain, pembangunan masyarakat dayak yang menyeluruh, pengendalian narkoba dan pencegahan terorisme.

“Para pengurus ini ditepatkan sesuai dengan latar belakang pendidikan. Termasuk pada biro jasa konstruksi, nantinya akan menampung para pengusaha jasa konstruksi yang berasal dari suku dayak, agar bisa lebih meningkatkan kemampuan dan mencari peluang usaha,” jelas Jakius.

Penulis: Tim Liputan
Editor: Kundori
Disiarkan: Radio Suara Landak 98fm

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini