Pontianak (Suara Landak) Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, mengajak generasi muda untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin hebat Indonesia menuju visi besar Gema Emas 2045. Ajakan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam kegiatan bertajuk “Gema Emas 2045: Siapkan Pemimpin Hebat” di Kampus IPDN Regional Kalimantan Barat, Sabtu (25/10/2025).
Kadisporapar Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, saat menjadi pembicara dalam kegiatan bertajuk “Gema Emas 2045: Siapkan Pemimpin Hebat” di Kampus IPDN Regional Kalimantan Barat.SUARALANDAK/SK
Kegiatan yang dihadiri ratusan Praja IPDN tersebut turut melibatkan tiga dokter ahli, yakni dr. Yosie Anra, dr. Mira Delima Asikin, dan dr. Rina Nulianti. Windy menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia yang sehat, kuat, dan siap menghadapi tantangan global.
“Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Karena itu, kalian harus menyiapkan diri dengan disiplin, mental kuat, dan tubuh yang sehat,” tegas Windy.
Ia juga menilai bahwa momentum Hari Sumpah Pemuda ke-97 menjadi saat tepat untuk memperkuat semangat kolaborasi dan inovasi demi membangun karakter dan kepemimpinan yang berdaya saing.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi sarana pembinaan mental, intelektual, dan karakter agar generasi muda siap menghadapi tantangan global,” tambahnya.
Sebagai Purna Praja STPDN Angkatan 09, Windy berpesan agar seluruh Praja IPDN menjaga disiplin dan karakter sejak dini. Menurutnya, pemimpin hebat lahir dari proses panjang yang ditempa oleh pengalaman dan keteguhan mental.
Dalam kesempatan tersebut, Disporapar Kalbar turut memperkenalkan sejumlah inovasi yang mendukung program pembangunan pemuda sehat dan berdaya saing. Di antaranya peluncuran buku panduan kesehatan fisik dan mental yang disusun bersama dokter spesialis gizi klinis di Pontianak, dr. Fitri, film edukatif berjudul “Langkah Kedua”, jingle Gema Emas, serta gerakan senam Segarasa yang kini mendapatkan apresiasi dari Kemenpora dan Korminas.
“Kami ingin edukasi kesehatan dikemas lebih kreatif agar dekat dengan dunia anak muda. Lewat film, jingle, dan senam, pesan kesehatan bisa lebih mudah diterima,” jelas Windy.
Buku panduan tersebut telah dapat diakses secara gratis melalui barcode di akun Instagram resmi @disporapar.
Tidak hanya itu, Disporapar Kalbar kini menyiapkan aplikasi digital untuk skrining kesehatan pemuda yang akan memberikan rekomendasi pola hidup dan gizi sesuai usia maupun gender. Langkah ini bagian dari strategi extrahelix collaboration atau kolaborasi lintas sektor berbasis digital untuk mengoptimalkan peran pemuda sebagai agen perubahan.
“Anak muda harus menjadi pembawa informasi edukatif, bukan penyebar hoaks. Mereka memiliki potensi besar untuk membawa perubahan nyata bagi bangsa,” pungkasnya.[SK]
