Pontianak (Suara Landak) Seorang bocah laki-laki berinisial FK (10) menjadi perhatian masyarakat dan pengunjung sebuah swalayan yang berada tepat di depan SPBU Jalan Komyos Soedarso, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Hampir setiap hari, ia terlihat berada di area swalayan tersebut, berdekatan dengan Rumah Sakit Sultan Syarif Abdurahman.
FK yang tersudut didepan salah satu swalayan yang menunggu abangnya menjemput sembaru menunggu belas kasih penggunjung swalayan.SUARALANDAK/SK
Menurut keterangan Riko, petugas swalayan, FK sudah berada di lokasi yang sama selama kurang lebih satu tahun. Keberadaannya pun kerap menimbulkan rasa iba bagi para pengunjung maupun pegawai swalayan.
“Pertama kali saya ditempatkan di sini, FK sudah ada bang. Kurang lebih satu tahun lalu,” ujar Riko saat ditemui pada Sabtu (25/10/2025).
Riko mengaku dirinya dan rekan kerja sempat ditegur oleh atasan terkait aktivitas FK yang kerap meminta belas kasih kepada pengunjung.
“Sempat kami dimarahi oleh atasan untuk menyuruhnya pergi, tapi kadang kasihan juga melihat kondisinya,” ucapnya.
Ia menambahkan, dirinya pernah beberapa kali bertanya mengapa bocah tersebut terus berada di tempat itu. FK mengaku sedang menunggu abangnya yang berjanji menjemputnya.
“Katanya FK nunggu abangnya menjemput, tapi sampai sekarang tidak pernah terlihat,” jelas Riko.
Lebih lanjut, Riko juga bercerita bahwa pernah ada seorang pria berbaju dinas pemerintahan yang menjemput FK. Bocah itu sempat menghilang selama sekitar satu minggu, namun kembali lagi dan bertahan di tempat yang sama hingga saat ini.
“Dulu pernah ada orang dinas yang menjemputnya, tapi saya tidak tahu dari instansi mana. Setelah seminggu, FK muncul lagi,” tambahnya.
Karena kondisi FK yang memprihatinkan, pihak swalayan memilih membiarkannya tetap berada di area tersebut.
“Itulah, kalau lihat kondisinya kasihan juga. Jadi kami biarkan saja,” ungkapnya.
Saat ditanya singkat oleh Suara Kalbar, FK mengatakan dirinya tinggal di kawasan Sungai Rengas. Ia mengaku abangnya meninggalkan dirinya di swalayan dan berjanji akan kembali menjemput.
“Kamek nunggu abang kamek bang, kate die nak menjemput. Maké saye nunggu sini,” ujar FK dengan suara lirih sambil menutupi wajah dengan bajunya.
Hingga kini, FK masih terlihat berada di sekitar swalayan tersebut. Dengan sebuah gelas kosong di tangannya, ia menanti uluran tangan para pengunjung sambil berharap janji abangnya akan ditepati.[SK]
