Pontianak (Suara Landak) – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kalimantan Barat menggelar aksi unjuk rasa di Pontianak pada Jumat (3/10/2025). Aksi ini menyoroti maraknya praktik korupsi di Kalbar serta mendesak aparat penegak hukum agar segera menuntaskan berbagai kasus yang hingga kini masih menggantung.HMI Kalbar lakukan unjuk rasa di Polda Kalbar pada Jumat (03/10/2025).SUARALANDAK/SK
Fungsionaris Badko HMI Kalbar, Andre Sarkasi, menyampaikan bahwa korupsi masih menjadi persoalan serius di Kalbar dan menggerogoti kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Keprihatinan mendalam atas masih maraknya korupsi di wilayah kita, yang terus merongrong pembangunan, transparansi, dan kepercayaan publik,” ujar Andre dalam orasinya.
Ia menilai, lambannya penuntasan kasus korupsi menunjukkan lemahnya penegakan hukum. “Kasus korupsi yang belum diselesaikan menunjukkan kelemahan sistem penegakan hukum, serta kurangnya kecepatan dan konsistensi dalam memproses pelaku, tak peduli status atau kedudukannya,” tegasnya.
Dalam aksi tersebut, HMI Kalbar menyampaikan empat tuntutan utama. Pertama, penegak hukum segera melakukan penyelidikan dan penyidikan tanpa pandang bulu terhadap semua kasus yang belum tuntas. Kedua, memberikan kejelasan publik terkait perkembangan kasus, termasuk identitas tersangka hingga tahapan hukum. Ketiga, menegakkan efek jera dengan hukuman setimpal. Keempat, memastikan tidak ada kasus yang dibiarkan berlarut-larut hanya karena alasan administratif, anggaran, atau intervensi politik.
Salah satu kasus yang disoroti adalah dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Kabupaten Mempawah yang disebut merugikan negara sekitar Rp40 miliar.
Andre menegaskan, aparat dan masyarakat harus bergerak cepat demi keadilan. “Kami mendesak Kejaksaan Tinggi Kalbar, KPK, Polri, DPRD, dan seluruh elemen masyarakat agar bergerak cepat, bekerja sama, dan menjunjung tinggi komitmen terhadap keadilan. Jangan biarkan kasus-kasus ini hanya menjadi catatan tanpa penyelesaian yang nyata,” pungkasnya.[SK]