![]() |
Proses pencarian IR seorang ABK yang hilang terseret arus saat memperbaiki baling – baling.SUARALANDAK/SK |
Kepala Kantor SAR Pontianak, I Made Junetra, menjelaskan bahwa insiden bermula saat korban melakukan penyelaman guna memotong tali yang tersangkut di baling-baling kapal. Namun, pada saat proses tersebut berlangsung, korban terseret arus deras dan tenggelam.
“Saat tengah memotong tali, korban terseret arus hingga tenggelam dan dinyatakan hilang,” ungkap Made Junetra, Sabtu (6/9/2025) pagi.
Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan segera melakukan upaya pencarian intensif. Hingga hari keempat, berbagai metode telah diterapkan untuk mempercepat proses pencarian.
“Tim SAR gabungan melakukan pencarian permukaan dengan aqua eye dan echomap livescope di sekitar lokasi korban dilaporkan tenggelam,” jelas Junetra.
Namun, derasnya arus Sungai Kapuas menjadi hambatan utama dalam pencarian. Kondisi tersebut memaksa tim SAR untuk memperluas area pencarian hingga enam nautical mile ke arah hilir sungai.
Junetra menegaskan bahwa pencarian akan terus dilakukan secara maksimal hingga hari ketujuh, sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Setelah hari ketujuh, evaluasi akan dilakukan untuk menentukan kelanjutan pencarian. Meski menghadapi kendala arus deras, kami akan terus mengoptimalkan pencarian. Harapan kita semua, korban segera ditemukan,” tutupnya.
Saat ini, pihak keluarga korban dan kru kapal lainnya terus memantau perkembangan proses pencarian dengan penuh harap. Insiden ini menjadi pengingat pentingnya standar keselamatan kerja bagi para pekerja kapal, terutama yang beraktivitas di sungai dengan arus deras seperti Sungai Kapuas.[SK]