Edi menjelaskan bahwa angka inflasi tersebut menunjukkan kondisi ekonomi yang relatif stabil. Namun, ia juga menyoroti arahan Mendagri untuk mewaspadai potensi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Biasanya, saat Pilkada, ada fenomena aksi borong sembako yang dapat memicu kenaikan harga. Mendagri meminta pemerintah daerah untuk menjaga komunikasi aktif dengan PT Bulog dan distributor pangan guna memastikan stok tetap aman,” jelas Edi.
Upaya Antisipasi Fluktuasi Harga Sembako
Sebagai langkah proaktif, Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak akan melakukan inspeksi ke sejumlah distributor pangan. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok dan mengantisipasi potensi lonjakan harga.
“Kami berusaha mencegah terjadinya lonjakan harga, meskipun fluktuasi harga bahan pokok mungkin tetap terjadi. Kami ingin masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir terhadap pasokan kebutuhan sehari-hari,” ujar Edi.
Kesiapan Menghadapi Natal, Tahun Baru, dan Bencana Alam
Selain memantau inflasi, Pemkot Pontianak juga mempersiapkan diri menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Edi menyampaikan pesan Mendagri tentang potensi cuaca ekstrem pada awal Desember yang diperkirakan akan disertai hujan lebat di banyak wilayah Indonesia, termasuk Pontianak.
“Kami akan menyiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Kelengkapan personel, alat, dan anggaran akan disiapkan untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat,” tegasnya.
Pemkot Pontianak juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam yang dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari. Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan Kota Pontianak dapat menghadapi tantangan menjelang akhir tahun dengan lebih baik. [SK]