Di awal acara, Bupati Ketapang disambut dengan atraksi pencak silat Kutamare yang diperagakan oleh dua pesilat cilik dan tarian multi etnis dari Sanggar Sinari Tombak Tujuh Ketapang. Kegiatan ini diadakan dengan tema “Menjaga Adat, Mewariskan Tradisi,” yang disampaikan oleh Bupati sebagai pesan penting untuk masyarakat.
“Tema ini mengandung pesan yang sangat penting bagi kita semua. Di tengah perubahan zaman dan arus modernisasi yang pesat, kita dihadapkan pada tantangan besar untuk tetap menjaga dan melestarikan adat, tradisi, serta nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh leluhur kita,” ujar Bupati Martin Rantan, dilansir dari Suaraketapang pada Senin (11/11/2024).
Bupati juga menekankan pentingnya kesenian budaya sebagai identitas bangsa yang tak ternilai harganya, serta kekayaan yang membentuk karakter dan jati diri masyarakat. “Kegiatan seperti ini adalah upaya nyata dalam memperkokoh nilai-nilai luhur budaya dan menghidupkan kembali sejarah yang begitu kaya dalam kehidupan kita sehari-hari,” tambahnya.
Menurut Bupati, warisan budaya bukan hanya sekadar peninggalan masa lalu, tetapi merupakan sumber inspirasi dan kebanggaan. "Melalui pagelaran seni budaya ini, kita menggali dan menampilkan keindahan seni serta budaya Kerajaan Matan Tanjungpura yang telah ada sejak dahulu kala dan terus hidup di hati masyarakat kita," katanya.
Bupati berharap kegiatan ini dapat memberi pemahaman lebih dalam kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan budaya. Ia juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam membangun dan memperkaya kebudayaan lokal serta mendukung pemerintah daerah yang sangat terbuka untuk kegiatan pelestarian budaya.
“Saya berharap acara ini berjalan lancar dan sukses, serta memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Ketapang. Pemerintah Kabupaten Ketapang siap mendukung program-program yang bertujuan melestarikan budaya lokal,” ujar Bupati.
Sementara itu, Ketua Dewan Mangku IKKRAMAT Kabupaten Ketapang, Uti Royden Top, mengungkapkan bahwa pentas seni budaya ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan mengembalikan Keraton sebagai pusat budaya. Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Ketapang yang telah mendukung kegiatan ini.
“Kami mengapresiasi bantuan Bupati Ketapang dan pemerintah daerah, serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ketapang yang telah membimbing kami sehingga acara ini dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Acara ini semakin meriah dengan penampilan hiburan lagu Melayu dari penyanyi kondang asal Kabupaten Ketapang, Rosmala, serta saprahan makan malam bersama yang disiapkan untuk tamu undangan. Pagelaran seni budaya ini akan berlangsung hingga 16 November 2024, dengan perlombaan Dendang Melayu, Lomba Tari Japin, dan Lomba Syair Gulung, yang diikuti oleh 70 peserta. [SK]