Inti dari peringatan Minggu Palma ini adalah mengenang kembali bahwa Tuhan Yesus telah memasuki kota Yerusalem dan sekaligus mengenang kisah Sengsara Tuhan.
Adapun rangkaian kegiatan perayaan Sabda tersebut yakni perarakan ibadat dilaksanakan diluar gedung Gereja didepan pintu masuk sekaligus membagikan daun palem yang sudah didoakan dan diberkati oleh oleh Pemandu Ibadat, mendengarkan inji Tuhan, dan setelah itu dilanjutkan dengan perarakan masuk yang diikuti ratusan umat disusul oleh para petugas liturgi yang memberikan pelayanan.
Dalam homili / renungan, Petrus selaku Pemandu Ibadat menyampaikan bahwa Minggu Palma adalah Minggu dimana kembali mengenang kisah Sengsara Tuhan sampai wafat di kayu salib, dan dimana juga secara khusus Gereja Katolik akan memasuki masa pekan suci yang cukup panjang dalam ibadat Trihari Suci sampai menjelang paskah.
"Hari ini merupakan salah satu hari besar kita khususnya umat katolik di Indonesia merayakan Minggu Palma mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus, selanjutnya nanti kita juga akan merayakan Kamis Putih pesta perjamuan dan pembasuhan kaki ke-12 rasul Kristus. Selanjutnya kita juga akan memperingati Jumat Agung dimana kembali mendengarkan kisah sengsara Tuhan dan menghormati salib," ujar Petrus.
Selain itu, Petrus melanjutkan bahwa kegiatan doa tetap dilanjutkan pada jelang malam paskah atau yang dikenal dengan Sabtu Sunyi dimana bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dan Hari Minggu nya adalah Perayaan Paskah.
"Sabtu Suci menandakan bahwa Tuhan Yesus telah bangkit untuk menebus dosa-dosa kita umat manusia, dan hari Minggu nya kita merayakan pesta paskah yang menjadi ciri khas simbol dalam perayaan paskah itu adalah Lilin paskah besar yang menyala dan identik dengan telur paskah yang dibagikan anak-anak," lanjut Petrus.
Umat Katolik mengikuti Perayaan Sabda Minggu Palma dengan penuh hikmat dan konsentrasi berdoa. Ibadat dimulai pukul 09.00 WIB dan selesai sampai pukul 10.30 WIB dengan lancar, aman dan tertib. (Dion)