|

Streaming Radio Suara Landak

Para Pemimpin APEC Akan Bahas Strategi Ekonomi Bangkit dari Pandemi

Peserta virtual APEC Economic Leaders Meeting 2020 terlihat di layar, di Kuala Lumpur, Malaysia 20 November 2020. (Foto: REUTERS/Lim Huey Teng)

Suara Landak
- Dilansir dari VOA, Presiden AS Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, PM Jepang Yoshihide Suga dan Presiden Rusia Vladimir Putin termasuk di antara para pemimpin yang dijadwalkan berkumpul secara virtual pada Jumat (16/7/2021). Mereka akan mendiskusikan berbagai strategi untuk membantu ekonomi bangkit dari pandemi COVID-19 yang kembali melonjak.

PM Selandia Baru Jacinda Ardern dijadwalkan memimpin pertemuan khusus para pemimpin forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) itu.

Namun pandemi dan diplomasi vaksin telah menjadi isu yang memecah pendapat di antara 21 anggota APEC, yang tujuan utamanya adalah mendukung kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik.

Biden berbicara melalui telepon dengan Ardern pada hari Jumat (16/7/2021) menjelang pertemuan para pemimpin dan membahas keinginan AS mempertahankan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, kata Gedung Putih dalam suatu pernyataan.

“Mereka juga membahas kerja sama kita dan dialog dengan negara-negara Kepulauan Pasifik,” kata pernyataan itu.

Pemerintahan Biden telah menyatakan pentingnya hubungan dengan sekutu-sekutu di Pasifik pada awal pemerintahannya.

Salah satu tindakan diplomasi awalnya sebagai presiden adalah menjadi tuan rumah KTT virtual dengan sesama pemimpin Quad – Australia, India dan Jepang – yang penting dalam upayanya menghadapi kekuatan ekonomi dan militer China yang semakin berkembang. Ia menerima Suga dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam pertemuan langsung pertama dengan pemimpin  asing pada masa kepresidenannya. Korea Selatan adalah anggota APEC, dan India adalah satu-satunya negara dalam Quad yang bukan anggota APEC.

Biden berencana memanfaatkan pertemuan virtual APEC ini untuk berbicara dengan para pemimpin mengenai upaya pemerintahannya menjadi “arsenal vaksin untuk dunia” dalam perang melawan pandemi COVID-19 dan bagaimana para anggota aliansi itu dapat bekerja sama untuk memperkuat ekonomi global, kata seorang anggota senior dalam pemerintahan Biden yang tidak berwenang mengemukakan pernyataan secara terbuka dan berbicara dengan syarat anonim.

AS telah mendonasikan 4,5 juta dosis vaksin untuk Indonesia, 2 juta untuk Vietnam, 1 juta untuk Malaysia dan 3,2 juta dosis yang akan segera dikirim ke Filipina. Gedung Putih menyatakan donasi untuk Thailand, Laos, Kamboja dan Papua Nugini, juga akan dikirim dalam waktu dekat. Hanya Laos dan Kamboja di antara kedelapan negara penerima bantuan vaksin itu yang bukan anggota APEC.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China  Zhao Lijian mengatakan “pertemuan penting” ini berlangsung pada waktu yang kritis, sewaktu dunia menghadapi lonjakan kembali jumlah kasus COVID-19 dan kerja sama internasional menghadapi pandemi telah memasuki tahap baru.

“Kami berharap semua pihak dapat menjunjung visi komunitas Asia-Pasifik dengan masa depan bersama, melanjutkan kemitraan Asia-Pasifik, mengirim pesan positif dalam memerangi virus corona dengan solidaritas serta memperdalam pemulihan ekonomi dan kerja sama,” kata Zhao.

Suga akan berbicara mengenai tekadnya untuk mengadakan Olimpiade yang aman dan selamat sewaktu pesta olah raga itu dimulai di Tokyo pada  23 Juli, kata kepala sekretaris kabinet Jepang Katsunobu Kato.

Suga juga akan menekankan tekad Jepang untuk mengamankan akses ke vaksin yang adil untuk semua negara dan kawasan guna mendukung upaya global untuk mengakhiri pandemi COVID-19, dan visi Tokyo untuk memperluas blok ekonomi yang bebas dan adil, kata Kato.

Ardern mengatakan pertemuan pertama para pemimpin APEC di luar KTT tahunan itu “mencerminkan keinginan kita untuk bersama-sama berusaha keluar dari pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi.”

“Ekonomi APEC telah mengalami kontraksi terbesar sejak Perang Dunia II selama setahun ini, dengan hilangnya 81 juta lapangan kerja. Merespons secara kolektif sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi bagi kawasan,” kata Ardern, yang negaranya termasuk di antara yang paling berhasil di dunia dalam membendung perebakan virus.

Sumber : VOA

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini