|

Streaming Radio Suara Landak

Studi DNA Coba Akhiri Perdebatan tentang Asal Usul Columbus

Inmaculada Aleman, Profesor Antropologi Fisik, mengukur tulang dari sisa-sisa jasad Christopher Columbus dan anggota keluarganya, di Universitas Granada di Granada, Spanyol, 19 Mei 2021. (Foto: AP)

Suara Landak
- Dilansir dari VOA, tim peneliti dari Spanyol, Rabu (19/5/2021), bersiap untuk mengakhiri perdebatan tentang asal usul Christopher Columbus setelah beragam teori yang muncul beberapa dekade lalu yang mengklaim bahwa si penjelajah dunia itu berasal dari Portugal atau Spanyol, dan bukan Italia, seperti yang banyak disepakati oleh para ilmuwan.

“Tak ada keraguan di pihak kami (tentang asalnya dari Italia), tapi kami bisa menyediakan data obyektif yang bisa … mengakhiri serangkaian teori yang ada,” kata Jose Antonio Lorente, kepala peneliti DNA di Universitas Granada, dalam sebuah konferensi pers.

Para ahli sejarah meyakini Columbus lahir di Genoa pada 1451.

Universitas Granada menjadi tuan rumah sebuah pertemuan para pendukung teori alternatif tentang tanah kelahiran Columbus, termasuk di antaranya, Espinosa de Henares, Galicia dan Mallorca -- seluruhnya di Spanyol. Atau, wilayah Alentejo di Portugal, dan juga beberapa tempat lain.

“Saya berharap (dari riset ini) kami dapat menemukan kesimpulan yang selama ini menyatukan tujuan bersama kita, yakni membuktikan bahwa Columbus adalah seorang bangsawan Spanyol dan bukan seorang pelaut dari Genoa," kata Alfonso Sanz, seorang penulis dan peneliti sejarah amatir. Sanz percaya bahwa Columbus dilahirkan di Espinosa de Henares, Spanyol bagian tengah.

Hasil dari penelitian DNA tahap akhir yang didapat dari sebuah sampel sangat kecil, yang dipercaya sebagai sisa-sisa jasad Columbus; anaknya, Fernando; dan saudara laki-lakinya Diego, akan dianalisis secara independen di sejumlah laboratorium di Eropa dan Amerika. Hasil analisis akan dipublikasikan pada Oktober.

Lukisan bersejarah Christopher Columbus. Dia dan para pelautnya berdiri dalam kemenangan setidaknya di San Salvador, Bahama, pada 12 Oktober 1492. (Foto: AKNews)

Sampel pertama dikumpulkan pada 2004-2005 dan analisis DNA akan dimulai setelah selama 16 tahun terhenti karena masalah teknologi. Itu artinya terlalu banyak materi sampel yang sangat berharga akan terbuang sia-sia, sebaliknya data yang didapat sangat sedikit.

“Tim kami sepakat dengan pendekatan etik … menunggu sampai ada perkembangan teknologi baru yang akhirnya terjadi sekarang,” kata Lorente.

Columbus meninggal dunia di Valladolid, Spanyol pada 1506. Namun, ia meminta dikuburkan di Kepulauan Hispaniola yang saat ini dikuasai bersama oleh Republik Dominika dan Haiti. Sisa jasadnya dibawa ke sana pada 1542, kemudian dipindahkan ke Kuba pada 1795 dan kemudian dipindahkan lagi ke Sevilla pada 1898. 

Sumber : VOA

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini