Kati Zsigóné (Zsigo), dengan lukisan untuk kertas dinding (wallpaper), sulaman dan hiasan telur hasil karyanya. (Zsigóné Kati via Wikimedia Commons).
Suara Landak - Dilansir dari VOA, seniman penghias telur terkenal asal Hungaria, Kati Zsigo mengatakan, kerajinan tangan berupa menghias telur menjadi lebih penting pada saat Paskah tahun ini, apalagi setelah menjalani penutupan wilayah dan melakukan protokol kesehatan selama berbulan-bulan. Ia mengatakan, kerajinan itu dapat menyatukan anggota keluarga dan menciptakan kenangan yang manis.
Kati Zsigo dianggap sebagai seorang “ratu telur hias” di negara asalnya, Hungaria. Ia mengatakan, telur tidak hanya untuk dimakan.
"Telur merupakan simbol universal yang ada di setiap kebudayaan di dunia. Walaupun penafsirannya dapat berbeda di berbagai kebudayaan, orang meyakini bahwa dunia ini dijadikan dari sebuah telur," jelasnya.
Meskipun telur hias Paskah merupakan tradisi di seluruh dunia, hanya segelintir orang, termasuk Zsigo, yang masih dapat melakukan tradisi memasang miniatur tapal kuda besi ke kulit telur.
Menurut legenda, aktivitas “memasang tapal kuda besi mini” diciptakan kali pertama oleh para pandai besi desa yang ingin membuktikan keahlian mereka dengan mendekorasi sebuah telur dengan miniatur tapal kuda.
Hal itu kemudian berkembang menjadi tradisi di Eropa Timur. Namun tradisi itu kini jarang dilakukan, karena jumlah pandai besi yang semakin berkurang. Sekarang hanya terbatas di pelatihan seni kerajinan tangan atau pasar-pasar seni kerajinan.
Zsigo melihat telur sebagai bentuk alami dan telur yang dihias sebagai hasil kreasi bersama antara manusia dan alam. Zsigo menggunakan hampir 30 teknik yang berbeda untuk menghias telur. Ia juga menulis dua buku tentang seni menghias telur.
Seniwati itu mengatakan ia mungkin telah menghias ribuan telur, kebanyakan dijual kepada warga Hungaria atau turis. Baginya, telur melambangkan awal kehidupan dan alam semesta, yang berperan lebih besar pada saat Paskah, karena hiasannya.
Menurut seniwati Kati Zsigo, kerajinan tangan menghias telur dapat menyatukan anggota keluarga saat merayakan Paskah. (Zsigóné Kati via Wikimedia CommonsWikimedia commons)
"Ketika saya menciptakan sesuatu, itu merupakan sentuhan, doa, sumber kegembiraan, karya seni yang indah dan hal menyenangkan yang menggerakkan hati saya," imbuhnya.
Zsigo mengatakan praktik itu menjadi lebih penting saat Paskah ini, setelah menjalani penutupan wilayah dan menjaga jarak selama berbulan-bulan akibat pandemi virus corona.
Selain itu, kerajinan tangan itu dapat menyatukan anggota keluarga saat merayakan Paskah tahun ini dan menciptakan kenangan yang berharga.
"Walaupun ada pandemi, saya mengatakan kepada orang-orang setiap tahun untuk tidak mengunjungi spa kesehatan pada saat Paskah. Kita seharusnya menghias telur-telur yang indah ini bersama-sama. Kita seharusnya menggunakan kesempatan ini untuk menghias telur, tertawa dan bersenang-senang bersama," jelasnya.
Sumber : VOA