Tim Olimpiade AS disambut Presiden Donald Trump di North Portico, Gedung Putih, 27 April 2018.
Suara Landak - Dilansir dari VOA, Komite Olimpiade dan Paralimpiade Amerika (United States Olympic and Paralimpic Committee/USOPC), Selasa (30/3/2021), mengatakan atlet-atlet yang bersaing dalam uji coba Olimpiade Amerika dapat menyampaikan protes, termasuk berlutut atau mengangkat kepalan tangan di podium atau di garis start selama lagu kebangsaan dikumandangkan.
Dalam dokumen terperinci itu, USOPC menguraikan berbagai cara yang dapat dilakukan para atlet untuk memperjuangkan keadilan ras dan sosial. Namun, USOPC juga menetapkan batas tentang hal-hal yang tidak dapat diterima, termasuk mengenakan topi atau masker wajah dengan simbol kebencian, atau menyampaikan ujaran kebencian.
Dalam surat terbuka yang dikirim pada para atlet Tim USA, CEO USOPC Sarah Hirshland mengatakan badan itu “menghargai suara para atlet dan percaya hak-hak mereka untuk memperjuangkan keadilan ras dan sosial merupakan kekuatan positif untuk melakukan perubahan, dan sejalan dengan nilai-nilai dasar kesetaraan yang menjadi napas Tim Amerika, gerakan Olimpiade dan Paralimpiade.”
USOPC menegaskan bahwa pedoman itu hanya dimaksudkan bagi uji coba Olimpiade Amerika dan bukan untuk Olimpiade di Tokyo, yang dijadwalkan akan dibuka 23 Juli mendatang.
Komite Olimpiade Internasional IOC telah memiliki pedoman sendiri, dikenal sebagai Rule 50, yang melarang protes dan demonstrasi selama penyelenggaraan pesta olahraga itu.
USOPC mengatakan pedoman Olimpiade Tokyo akan diterbitkan secara terpisah dalam beberapa bulan mendatang begitu IOC memperbaharui kebijakan-kebijakannya.
Aturan IOC saat ini menyatakan “tidak ada demonstrasi atau propaganda politik, agama, atau rasial yang diijinkan di lokasi atau kawasan mana pun dalam Olimpiade.
Sumber : VOA